Jakarta (ANTARA News) - Kumandang lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan secara koor oleh seluruh suporter tuan rumah bergemuruh di Istora Senayan Jakarta, Selasa (28/8) saat upacara pemberian medali tunggal putra.

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mempersembahkan medali emas untuk Indonesia setelah di babak final mengalahkan tunggal Chinese Taipei Chou Tien Chen 21-18, 20-22, 21-15.

Meski tanpa aba-aba, seluruh penonton pun larut untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia secara hikmat, bahkan beberapa penonton terlihat memberikan hormat ke bendera yang sedang dikibarkan dan beberapa mengabadikan momen tersebut dengan “smartphone”. 

Tidak hanya suporter yang terlihat koor menyanyikan Indonesia Raya, dua tunggal Indonesia yang berada di podium setelah merebut medali juga terlihat memberikan hormat dan menyanyikan lagu kebangsaan tersebut.

Selain Jonatan, tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting juga mempersembahkan medali, yaitu medali perunggu setelah di babak final menyerah tiga gim dari Chou.

Dalam pertandingan selama 70 menit tersebut, juga terlihat sejumlah menteri kabinet seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Gubernur DKI Anies Baswedan bahkan mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarno Putri serta Menteri Koordinator Bidang Polhukam sekaligus Ketua PP PBSI Wiranto.

Saat menyaksikan pertandingan, sejumlah menteri tersebut juga terlihat sangat antusias bahkan mereka tidak segan-segan memberikan dukungan dengan berbagai alat musik seperti tamborin dan rebana kecil. 

Lagu Indonesia Raya juga akan kembali berkumandang menggemuruhkan Istora Senayan karena Indonesia memastikan memperoleh emas dari nomor ganda putra yang mempertemukan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di pertandingan partai terakhir.

Baca juga: Jonatan Christie persembahkan medali emas setelah 12 tahun penantian

Baca juga: Jonatan Christie buka baju, menteri-menteri ikut heboh


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018