Denpasar (ANTARA News) - Merebaknya virus flu burung, bisa mengancam pertumbuhan perekonomian Bali yang lebih banyak bertumpu pada sektor pariwisata dan sangat bergantung pada banyak-sedikitnya kunjungan wisatawan. "Pada semester dua 2007 ini, kita dituntut bekerja lebih keras untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,21 persen," kata Pimpinan Bank Indonesia Denpasar, I Ketut Sanjaya, pada pertemuan dengan pers di Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu. Pada sesi dialog, disebutkan bahwa beban pencapaian pertumbuhan ekonomi yang signifikan menjadi berat, menyusul tewasnya seorang warga Jembrana di Bali barat, yang positif akibat terinfeksi virus Flu Burung. "Kita perlu mencermati dampak penyebaran virus flu burung dan upaya penanganannya, yang kemungkinan besar bakal memberi pengaruh pada kunjungan wisatawan mancanegara," katanya. Ketut Sanjaya yang segera mengemban tugas baru sebagai Deputi Direktur Pengawasan Bank BI, berharap Bali bisa segera "bersih" dari virus Avian Influenza, agar kecenderungan kunjungan turis asing yang meningkat sejak awal 2007, akan dapat terus dipertahankan. "Jika `gangguan` virus AI bisa segera ditangani dan kunjungan turis terus meningkat, kami yakin pertumbuhan ekonomi Bali akan bisa melebihi rata-rata nasional," ucapnya. Pada acara yang juga dihadiri calon pengganti pimpinan BI Denpasar, Viraguna Bagoes Oka, disebutkan bahwa berbagai indikator, seperti penyaluran kredit, kebangkitan usaha kecil-mikro dan menengah, terus menunjukkan perbaikan. Demikian pula upaya menekan angka pengangguran dengan menciptakan peluang usaha dan kerja serta penyaluran tenaga kerja ke berbagai negara, sudah mulai berkembang dengan baik. Jika indikasi-indikasi itu terus tumbuh dengan baik, akan keadaan ekonomi mampu mengurangi angka kemiskinan, sehingga kesejahteraan masyarakat membaik dan pertumbuhan ekonomi bisa signifikan, tambahnya. Sementara Viraguna Bagoes Oka yang selama ini menjabat Deputi Direktur Pengawasan Bank BI, setelah resmi serah-terima jabatan yang dijadwalkan Rabu (22/8), akan segera konsentrasi terhadap upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007