Jakarta (ANTARA News) - Warga Muslim Inggris menginginkan agar buku-buku tentang Islam dari Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, agar keragaman aspek tentang Islam di Indonesia dapat dipelajari oleh mereka, kata anggota Indonesia-UK Islamic Advisory Group, Prof Nasaruddin Umar. "Muslim Inggris banyak yang meminta agar buku Islam dari Indonesia diterjemahkan dan diekspor ke Inggris," katanya di Jakarta, Senin. Menurut Guru Besar Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu, permintaan tersebut muncul karena sejumlah warga Muslim Inggris mengemukakan bahwa Islam di Indonesia sangat sesuai secara budaya dengan Islam di Inggris. Ia juga mengatakan banyak organisasi atau lembaga keislaman di negara kerajaan itu yang memilih untuk mencari pelatih dan pengajar bidang keagamaan dari Indonesia dibandingkan dengan dari negara lain di kawasan Timur Tengah. Selain itu, Nasaruddin juga menyarankan agar penerbit buku Islam di Indonesia dapat memanfaatkan peluang untuk memperluas jangkauannya di mancanegara antara lain melalui internet. "Internet masih jarang digunakan sebagai media promosi, padahal setiap tahun jumlah orang yang menggunakan internet selalu bertambah," kata lelaki yang juga menjabat sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama itu. Ia memaparkan peluang seperti internet harus dapat dikuasai oleh penerbit dengan cepat apalagi kini menjelang bulan Ramadhan yang dapat dikatakan merupakan salah satu masa panen bagi para penerbit buku Islam. Mengenai pertumbuhan buku Islam, Nasaruddin optimis mengenai hal itu akan terjadi antara lain karena animo masyarakat yang semakin meningkat terhadap buku-buku yang membahas topik keislaman. Indonesia-UK Islamic Advisory Group adalah kelompok penasehat yang didirikan secara bersama-sama oleh pemerintah Inggris dan Indonesia yang bertugas untuk mengembangkan dialog dalam rangka meningkatkan saling pengertian dan toleransi antara Islam dan Barat. Baik Indonesia maupun Inggris masing-masing mengirimkan tujuh wakilnya di dalam lembaga tersebut. Dari Indonesia selain Nasaruddin Umar adalah Hasyim Muzadi (PB NU) Din Syamsuddin (PP Muhammadiyah), Azyumardi Azra (UIN Jakarta), Marwah Daud Ibrahim (ICMI), Abdul Mu`ti (Pemuda Muhammadiyah), dan Yenny Zannuba Wahid (Fatayat NU). (*)

Copyright © ANTARA 2007