Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, dalam kunjungannya ke Indonesia pada Senin sore mengatakan, secara nyata Jepang berupaya sekuat mungkin membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). "Langkah pertama adalah dengan EPA. Yang kedua, program khusus bagi kawasan sungai Mekong serta yang ketiga dalam bidang pembinaan perdamaian," kata Abe dalam pidatonya di Jakarta. Menurut Abe, Kesepakatan Kemitraan Ekonomi (Economic Partnership Agreement/EPA, yang menjadi landasan hukum kuat, akan menciptakan hubungan ekonomi lebih mantap. "Dengan EPA, berarti ada janji antara sesama negara untuk masa akan datang, bahkan sampai dengan angkatan seterusnya," katanya. Hal tersebut, kata dia, dapat meningkatkan kemampuan memperkirakan, yang amat penting bagi pelaku usaha. "EPA, yang kami jalin dengan Indonesia, tidak sama dengan FTA (Kesepakatan Perdagangan Bebas), walaupun kelihatannya agak mirip. EPA di antara Jepang dan negara ASEAN merupakan upaya lebih memperdalam hubungan kedua negara dengan penyesuaian sistem atau alih teknologi dari Jepang," katanya. Langkah kedua, tambah Abe, adalah mengenai kawasan sungai Mekong, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. "Negara itu sedang melewati masa menghadapi banyak masalah, yang tidak mampu diatasi dengan kemampuan mereka," kata dia. Pemerintah Jepang, katanya, bertekad terus memberikan bantuan demi tercapai pertumbuhan mantap di kawasan sungai Mekong. "Contohnya, di Kamboja dan Vietnam, Jepang memberikan bantuan untuk melengkapi tata hukum, yang dibutuhkan demi menegakkan ekonomi pasar dan mendorong penegakan pranata hukum," kata dia. Langkah terakhir, katanya, adalah membina perdamaian serta memantapkannya. "Tanpa perdamaian, pertumbuhan ekonomi tidak akan terwujud, maka pembinaan perdamaian menjadi dasar pokok untuk ASEAN kuat dan mapan," katanya. Dalam kaitan itu, tambah dia, Jepang mendirikan sekolah kecil untuk melatih pakar pembina perdamaian, yang dinamakan Terakoya. "Untuk mewujudkannya, Jepang akan mengundang pakar muda dari negara ASEAN ke Terakoya," demikian Abe. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007