Haji bisa menghasikan devisa negara. Karena itu, kami mendorong peningkatan ekspor produk-produk Indonesia ke Arab Saudi,
Mekkah, (ANTARA News) - Konsul Jenderal Republik Indonesia Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, berharap ibadah haji turut meningkatkan devisa negara, seperti dari sisi ekspor ke Arab Saudi.

"Haji bisa menghasikan devisa negara. Karena itu, kami mendorong peningkatan ekspor produk-produk Indonesia ke Arab Saudi," kata Hery dikutip Media Center Haji di Mekkah, Jumat.

Singkat kata, dia menginginkan pergerakan jamaah haji Indonesia dapat turut memicu peningkatan nilai ekspor bagi Indonesia.

"Jadi ibadah, oke, devisa, oke ya. Ibadah haji sangat strategis ditinjau dari berbagai aspek," katanya.

Menurut dia, masuknya jamaah Indonesia ke Saudi menggerakkan ekonomi negara tersebut.

Tetapi di satu sisi, Indonesia juga sebaiknya mendapatkan manfaat dari prosesi ibadah tersebut.

Jamaah haji Indonesia di Saudi, kata dia, sebagian besar menginginkan layanan jasa boga bercita rasa Nusantara. Dalam hal itu, sudah seharusnya produk-produk Indonesia bisa masuk ke Tanah Suci seiring permintaan pasar dengan banyaknya jamaah dari Tanah Air.

Dia mengatakan salah satu yang didorong guna memicu ekonomi saat musim haji adalah dengan meminta perusahaan katering di Saudi menggunakan bahan dan bumbu makanan dari Indonesia.

Kementerian Agama selaku sektor pemimpin dalam penyelenggaraan haji mendorong adanya materi dari Indonesia dalam kontrak dengan perusahaan katering di Saudi.

Berdasarkan pengamatan Antara di lapangan, sejumlah produk Indonesia melengkapi paket konsumsi jamaah haji tahun ini.

Terdapat produk pangan Indonesia di katering jamaah Indonesia seperti kecap, teh, kopi, rempah-rempah dan bumbu.

Seiring penyelenggaraan haji 2018, Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI lewat kerja sama lintas sektor bisa mendatangkan produk-produk baru Indonesia ke Arab Saudi.

Di antara produk itu snack Nabati, Teh Celup Sosro, Produk Mayora (Danisa Cookies, Joy Stick, Torabika Cappuchino), aneka kecap dan jus dari ABC Group.

Hery berharap produk-produk lain dari Indonesia bisa terus berdatangan guna memenuhi kebutuhan pasar di Saudi seiring banyaknya jamaah dari Tanah Air yang datang ke Tanah Suci, baik di musim haji ataupun di luar itu.

Angka pertumbuhan perdagangan Indonesia dan Arab Saudi, kata dia, supaya dapat terus meningkat di masa mendatang.

Berdasarkan Data Statistik Perdagangan, total volume dagang Indonesia-Arab Saudi periode Januari- Juni 2018 mencapai 2.687 miliar dolar AS atau naik 23,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 yang mencapai 2.177 miliar dolar AS.

Total perdagangan migas periode Januari- Juli 2018 senilai 1.517 miliar dolar AS naik 41,19 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 dengan nilai 1.074 miliar dolar AS.

Total perdagangan nonmigas sampai dengan Juni 2018 mengalami kenaikan mencapai sebesar 6,07 persen dari 1.103 dolar AS pada Juni 2017 menjadi 1.170 miliar dolar AS pada periode yang sama di tahun 2018.*

 


Baca juga: Laporan dari Mekkah - 2019 pengaturan kloter diambil alih pusat

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Menag ingin biaya haji 2019 dipercepat penetapannya


 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018