Manila (ANTARA News) - Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) ingin menuntaskan pembahasan semua masalah yang masih tertunda mengenai perdagangan bebas (FTA) dengan para mitra ekonominya seperti Jepang dan China pada tahun ini, kata pejabat ekonomi senior Filipina, Rabu. Wakil Menteri Perdagangan Filipina, Vicente Kabigting mengatakan, pertemuan para menteri ekonomi ASEAN di Manila akan membahas berbagai aturan perdagangan bebas di kawasan dan ia mengharapkan akan ada "upaya besar" untuk menyelesaikan pembahasan yang tertunda dalam FTA hingga akhir 2007. Para pejabat ekonomi anggota ASEAN akan bertemu di Manila mulai Jumat (24/8) mendatang. "Siapa saja menargetkan tahun 2007 (untuk menyelesaikan semua negosiasi FTA)," kata Kabigting seperti dikutip Kyodo. Setelah semua ini selesai, ia mengatakan, akan ada penundaan sementara untuk FTA baru. Seluruh masalah yang masih tertunda adalah perjanjian ASEAN-China, ASEAN-Jepang dan ASEAN-Korea Selatan. Yang paling maju adalah ASEAN-China, sebagian telah diimplementasikan, seperti perjanjian perdagangan dalam jasa, katanya. Dalam perjanjian ASEAN-Jepang, Kabigting mengatakan, ada "peluang yang lebih besar untuk bisa segera selesai." "(Pertemuan-pertemuan) bilateral berjalan sesuai jadwal sehingga peluang untuk menuntaskan negosiasi meningkat," katanya. Selain ke-10 anggota ASEAN, delapan telah saling bertukar dengan Jepang atas "daftar permintaan terakhir" mereka mengenai liberalisasi barang. Dalam FTA ASEAN-Korsel, "ada kemajuan" dan kedua pihak akan berupaya menyelesaikan perjanjian dalam perdagangan jasa. Usulan Jepang untuk Kemitraan Ekonomi Menyeluruh bagi Asia Timur, atau yang disebut sebagai ASEAN plus 6, Kabigting mengatakan, perlu ada kajian atas usulan tersebut. Ia mengatakan, usulan itu harus menunggu "meskipun para menteri ASEAN mengatakan itu bukan ide buruk tetapi kami perlu melihat studi awal." Mengenai hasil-hasil dari studi ini, "kami belum akan melakukannya hingga selesainya negosiasi FTA," katanya. Kelompok ASEAN beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007