Jakarta (ANTARA News) - Huawei menyatakan mereka memiliki mode untuk mengoptimalkan performa ketika sedang mengakses aplikasi benchmark, menanggapi publikasi yang menemukan kecurangan mereka saat menguji ponsel dengan aplikasi benchmark 3DMark.

"Dalam skenario-skenario benchmarking normal, ketika software Huawei mendeteksi aplikasi benchmarking, software tersebut akan menyesuaikan ke 'Performance Mode' dan memberikan performa optimal," kata Manajer Humas Huawei Device Indonesia, Bianca Resita, dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jumat.

Huawei akan membuka akses "Performance Mode" kepada pengguna agar mereka dapat merasakan kemampuan optimal dari perangkat mereka. Ponsel buatan Huawei menggunakan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan performa perangkat keras, termasuk untuk CPU, GPU dan NPU.

Huawei, dalam keterangan yang sama, memprioritaskan pengalaman pengguna daripada mengejar skor benchmark yang tinggi karena menilai tidak ada hubungan langsung antara skor benchmark dengan pengalaman pengguna.

Laman AnandTech menemukan Huawei sengaja merancang P20 agar menunjukkan performa yang optimal saat diuji dengan aplikasi benchmark 3DMark. 

Tim UL, perusahaan dibalik 3DMark, menindaklanjuti temuan AnandTech dengan menguji coba langsung ponsel Huawei dan menemukan terdapat 3 ponsel Huawei lainnya dan satu dari Honor, sub-merk Huawei, yang diketahui hasilnya tidak setinggi yang disebutkan sebelumnya.

Sebagai hukuman, UL menghapus Huawei dari daftar peringkat performa mereka untuk model ponsel P20, P20 Pro, Nova 3 dan Honor Play.

Baca juga: Huawei curangi benchmark untuk P20?

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018