Jakarta (ANTARA News) - Setelah upaya perbaikan yang dilakukan PT Jasa Marga Tol Cipularang kini bisa dilalui kendaraan besar setelah tim Evaluasi Independen menyatakan ruas tersebut sudah layak untuk dilalui kendaraan yang masuk dalam kategori IIA (truk dengan dua gandar) atau IIB (truk dengan tiga gandar atau lebih). "Dengan diperbolehkannya truk melintasi Tol Cipularang, khususnya mulai dari Simpang Susun Jatiluhur sampai dengan Padalarang, diharapkan akan memperlancar arus barang baik dari arah Jakarta ke Bandung dan sekitarnya atau sebaliknya," kata Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga, Okke Merlina, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, dengan perizinan tersebut maka waktu tempuh truk yang biasanya sekitar 2-3 jam (dari Jatiluhur ke Padalarang) kini hanya sekitar 1 jam, bahkan kurang, untuk sampai ke Padalarang. Namun, Okke mengingatkan, bagi truk yang tak mampu untuk melaju di atas kecepatan minimal (60 km/jam) tetap akan dilakukan seleksi menjelang Gerbang Tol Jatiluhur dan Cikamuning. Truk dari dan ke arah Bandung harus keluar di Gerbang Tol Jatiluhur dan melanjutkan perjalanan ke Bandung melalui jalan provinsi. Sedang kendaraan truk dari arah Bandung yang akan ke Cikampek atau ke arah Jakarta, keluar di pintu keluar Cikamuning dan masuk tol kembali di Gerbang Tol Jatiluhur. Sebelumnya, larangan terhadap truk untuk melintasi jalan tol Cipularang ini berkaitan dengan kondisi Jalan Tol Cipularang yang pada saat itu oleh Pemerintah dinilai belum layak untuk dilewati kendaraan besar. Sehingga Menteri PU melalui Surat Keputusan Menteri PU Nomor: 144/KPTS/M/2006 menutup sementara ruas tol tersebut untuk kendaraan truk. Perbaikan Perbaikan Jalan Tol Cipularang yang dilakukan Jasa Marga ini difokuskan pada tujuh lokasi kritis yang sudah ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum berdasarkan kajian Tim Evaluasi Independen pada saat itu. Ketujuh lokasi tersebut adalah Lebak Ater (KM 96+900 A dan KM 96+750 B), Bukit Indah (KM 70+600), Sadang KM 74+500), Darangdan (KM 98+500 B), Tegalnangklak KM 83-84), Cilame (KM 113-114) dan Batu Datar (KM 91+600, KM 91+900 dan KM 92 Pasir Honje). Di ketujuh lokasi tersebut kini sudah selesai dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai kondisi masing-masing lokasi. Untuk mengetahui kondisi kestabilan kondisi jalan tol, Jasa Marga saat ini masih terus melakukan pengamatan secara visual dan dengan peralatan khusus yang memiliki presisi tinggi. Dari hasil pengamatan tersebut diketahui bahwa Jalan Tol Cipularang sudah layak untuk dilalui oleh seluruh jenis kendaraan, karena sudah tidak terjadi lagi deformasi, meskipun pada saat musim hujan. Jenis perbaikan di tujuh lokasi yang sudah selesai diperbaiki tersebut adalah di Batu Datar dengan melakukan pekerjaan counterweight, pemasangan bored pile serta pekerjaan lainnya seperti sistem drainase, bronjong, replacement, grouting dan levelling. Kemudian di Lebak Ater (counter weight dan pemasangan deretan tiang bor/soldier pile). Sementara di Bukit Indah (pemasangan bronjong dan penimbunan lereng dengan sirtu), Sadang (mengganti blok/segmen rigid, grouting, sealent dan leveling), Darangdan (penambahan counterweight, pemasangan bronjong dan perbaikan saluran), Tegalnangklak (perbaikan permukaan lereng/regrading, pemasangan cerucuk dan perbaikan saluran) serta Cilame (proteksi lereng dengan pasangan batu, penyempurnaan dan penambahan saluran). Di seluruh lokasi ini meskipun sudah selesai tapi secara periodik masih terus dilakukan pengamatan. Selain dilakukan perbaikan di tujuh lokasi kritis, Jasa Marga juga secara periodik melakukan pengamatan terhadap kondisi sepanjang Jalan Tol Cipularang. Melalui program Safety Audit dan pengamatan lapangan, dilakukan penambahan sarana, misalnya penambahan guardrail, rambu, penahan silau, pemasangan flash light, pengecatan ulang marka jalan serta pemagaran ruang milik jalan (Rumija). Hal ini guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol serta dalam rangka pemenuhan Standard Pelayanan Minimum (SPM). Perbaikan itu dilakukan agar ruas tol ini dapat segera dilalui oleh kendaraan golongan 2A dan 2B, sehingga arus barang dari arah Jakarta ke Bandung dan sebaliknya semakin lancar. Dengan telah selesainya langkah perbaikan tersebut, diharapkan Pemerintah dalam waktu dekat ini dapat mengizinkan kembali semua jenis kendaraan untuk melalui Jalan Tol Cipularang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007