Manila (ANTARA News) - Para menteri ekonomi Asia Tenggara akan menyelesaikan `blueprint` untuk kerjasama ekonomi di kawasan itu dan mendorong perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan enam mitra dialog pada pertemuan akhir pekan ini di Manilaa, para pejabat Filipina mengatakan, Kamis. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang beranggotakan 10 negara itu akan memprioritaskan perjanjian perdagangan bebas dengan Jepang, China, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan India karena pembicaraan dengan enam mitra dialog sudah dimulai, kata Menteri Perdagangan Filipina Peter Favila. Di mana telah terjadi "kemajuan substansial" dalam berbagai diskusi mengenai FTA dengan Jepang, kata Favila. Favila menambahkan bahwa berbagai diskusi untuk FTA antara Kelompok regional dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat telah ditunda untuk saat ini guna memberikan jalan bagi penyelesaian pembicaraan perdagangan dengan enam mitra dialog. Sementara itu, Direktur Kantor Urusan Perdagangan Internasional Filipina Ramon Vicente Kabigting mengatakan bahwa para menteri ASEAN akan mencoba menyelesaikan perjanjian investasi yang akan merampungkan FTA dengan China dalam tahun ini. FTA antara ASEAN dan India kemungkinan akan memakan waktu lebih lama kecuali India memperlonggar kesepakatan tarifnya untuk barang-barang khusus seperti minyak mentah dan minyak sawit sulingan, kopi, teh dan lada hitam, serta mengeluarkan produk-produk minyak dari daftar sensitif barang-barang yang tarifnya tidak akan dihapus. Ekonomi negara-negara Asia Tenggara lebih besar ketimbang India. Para menteri ekonomi Asia Tenggara, yang dihuni lebih dari 560 juta orang, sebelumnya telah menyepakati menghapus bea masuk atas 3.523 tarif yang dimulai Januari tahun ini dan mengurangi berbagai hambatan non-tarif di kawasan tersebut dalam tiga tahap mulai 2008. Berbagai hambatan non-tarif diharapkan bisa dihilangkan pada 2010. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007