Jakarta (ANTARA News) - Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa perlu mendapat dukungan kereta api sebagai upaya meningkatkan angkutan barang untuk mengurangi beban jalan raya. "Saat ini hampir semua Jalur Pantura mulai dari Cikampek sampai Semarang sudah empat lajur, namun tetap butuh dukungan kereta api," kata Dirjen Bina Marga Departemen PU, Hermanto Dardak di Jakarta, Kamis. Hermanto mengatakan, saat ini sebanyak 90 persen angkutan barang menggunakan angkutan jalan raya, padahal seperti halnya di luar negeri peran kereta api seharusnya juga memegang peranan penting sebagai angkutan barang. Diakui peningkatan kapasitas jalan di Pantura Jawa untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan karena untuk dua lajur hanya disyaratkan bagi jalan yang Lalulintas Harian Rata-Rata (LHR) kurang dari 1.000. Namun apabila sudah di atas itu harus ditingkatkan menjadi empat lajur, karena dengan LHR 1.000 berarti kecepatan rata-rata kurang dari 80 kilometer per jam. Seandainya LHR menjadi 2.300 sementara kapasitas jalan tidak ada penambahan maka jalan akan mengalami kemacetan. Menurutnya, peningkatan kapasitas jalan dimaksudkan agar Indonesia lebih kompetitif dibanding Eropa. Apalagi jalan di Indonesia masih dirancang untuk beban (Muatan Sumbu Terberat, MST) 8 ton, sedangkan di luar negeri bisa 12 ton. Biaya fisik bangun jalan 20 - 25 persen, 75 - 80 persen biaya operasi kendaraan, apabila biaya perawatan turun 2 persen jadi 18 - 23 persen biaya ekonomi akan membengkak 50 persen lebih tinggi. "Bisa dibayangkan seandainya kecepatan kendaraan hanya perlahan-lahan, maka serah terima barang menjadi tertunda sehingga akan berpengaruh pada perekonomian," ucapnya. Kondisi demikian jelas harus dibantu melalui kereta api sebagai stimulus pendukung angkutan jalan. Persoalannya biaya investasi awal kereta api sangat tinggi sehingga wajar jika rencana double-double track belum terwujud sampai saat ini. Hermanto memperhitungkan dengan menambah sedikit stimulus anggaran untuk peningkatan jalan sebanyak 2 persen melalui penambahan lajur, maka sudah dapat memberi kontribusi 45 persen terhadap perekonomian. Hermanto membantah dengan adanya peningkatan lajur dari dua menjadi empat juga akan meningkatkan biaya perawatan. Apabila pekerjaannya bagus sebenarnya biaya untuk perawatan dapat ditekan hanya 2 persen saja.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007