Jakarta (ANTARA News) - Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis mengaku bakal meminta izin badan sepak bola Eropa, UEFA, untuk mengizinkan timnya memainkan pertandingan Liga Champions mereka di Bari musim ini.

Bahkan, De Laurentiis siap untuk membayar 1.000 armada bus untuk memboyong suporter Napoli sejauh 250 kilometer ke Bari untuk setiap pertandingan Liga Champions.

Hal itu dilakukan sebagai kelanjutan dari kritik yang kerap ia lontarkan terhadap kondisi markas mereka, Stadion San Paolo, yang secara kepemilikan masih di tangan Pemerintah Kota Napoli.

"Stadion Napoli adalah mimpi buruk. Stadion buruk yang membatasi Napoli di level internasional," katanya kepada Corriere dello Sport sebagaimana dilansir Reuters, Rabu dini hari WIB.

"Akan membutuhkan waktu dua tahun, tapi saya akan membangun stadion baru supaya tak seorang pun bisa mengatai saya," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Bari bangkrut, pemilik Napoli ambil alih klub

Komentar pedas itu membuat muntap Walikota Napoli, Luigi Di Magistris, yang dalam beberapa waktu terakhir terlibat adu mulut dengan De Laurentiis terkait stadion.

"Sarannya tak masuk akal dan tak praktis. Untuk memikirkannya saja sudah hal luar biasa. Napoli bermain dan akan terus bermain di Stadion San Paolo," kata Di Magistris kepada media.

De Laurentiis baru-baru ini mengambil alih kepemilikan Bari setelah tim yang terdegradasi ke kasta keempat Liga Italia itu terbelit krisis finansial.

Kendati sudah melontarkan komentar tersebut, UEFA menyatakan belum menerima pengajuan permintaan pemindahan lokasi pertandingan dari Napoli.

Napoli tergabung di Grup C Liga Champions bersama Liverpool, Paris Saint Germain dan Red Star Belgrade.

Baca juga: Buntut kerusuhan, Red Star larang fans ke markas PSG dan Liverpool

Baca juga: Tiga musim lagi, UEFA gelar kompetisi antarklub kasta ketiga

Pewarta: ANTARA
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018