Magelang (ANTARA News) - Pentas sendratari "Mahakarya Borobudur" diharapkan menjadi daya tarik khusus bagi pengembangan wisata malam di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. "Dari segi performance pergelaran ini menarik, sudah bagus, menunjukan kombinasi dan kekompakan penari dengan melibatkan masyarakat lokal juga," kata Anggota Komisi X DPR RI, Angelina Patricia Pingkan Sondakh, kepada ANTARA News, usai menyaksikan pentas sendratari "Mahakarya Borobudur" di Magelang, Sabtu (25/8) malam. Sendratari itu dimainkan sekitar 150 penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bersama para seniman sekitar Candi Borobudur, dengan sekitar 30 penabuh gamelan. Terlihat turut menyaksikan pergelaran yang berlangsung di panggung terbuka "Aksobya" sebelah timur pelataran Candi Borobudur selama sekitar 1,5 jam antara lain Direktur Jenderal Kebudayaan Departeman Kebudayaan dan Pariwisawa, Hari Untoro Drajat, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Uritni dan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Wagiman Subiyarso Selain itu, para direktur utama perusahaan di bawah BUMN, pengurus pusat dan pengurus daerah Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) yang sedang menggelar musyawarah nasional di Yogyakarta. Sendratari "Mahakarya Borobudur" yang digelar tersebut meliputi empat episode menggambarkan proses pembangunan Candi Borobudur pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra dengan melibatkan masyarakat setempat secara gotong royong. Candi Borobudur yang terletak di kawasan pertemuan antara Kali Elo dengan Progo dibangun dari tatanan sekitar dua juta batu dari Gunung Merapi, terdiri tiga tingkatan yakni kamadatu, rupadatu, dan arupadatu. Pergelaran sendratari itu terlihat megah dengan latar belakang Candi Borobudur yang disorot lampu puluhan ribu watt dari berbagai sudut dengan beraneka warna. Pada Bulan Oktober 2007 lakon sendratari tersebut akan digelar lagi di Candi Borobudur. "Berbagai even yang diselenggarakan di Candi Borobudur akan lebih menarik jika dikemas dengan melibatkan masyarakat, sehingga tidak menimbulkan konflik sosial," katanya. Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Nina Hardiasiwi, mengatakan, pergelaran itu rencananya menjadi kegiatan tahunan di Candi Borobudur dalam rangka mengembangkan wisata malam di kawasan tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007