Jenewa, (ANTARA News)- Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Kamis menuduh pasukan Israel tidak membantu korban yang cedera di sebuah permukiman Kota Gaza dan menyebut insiden itu "mengejutkan." Seperti dilaporkan AFP, pada hari Rabu para petugas ICRC dan Bulan Sabit Merah Palestina menemukan 12 orang tewas dan paling tidak 19 orang masih hidup, termasuk beberapa orang yang cedera dan empat anak-anak yang lemah , di rumah-rumah yang terkena serangan di daerah Zaytun, kurang dari 100 meter dari posisi militer Israel, kata ICRC dalam sebuah pernyataan. Tentara Israel memerintahkan para petugas pertolongan meninggalkan lokasi itu tetapi mereka menolak. "ICRC yakin bahwa dalam hal ini militer Israel tidak memenuhi kewajibannya sesuai hukum kemanusiaan internasional untuk merawat dan mengevakuasi mereka yang cedera," kata pernyataan langsung yang tidak biasa dilakukan ICRC itu. Pierre Wettach, ketua delegasi ICRC untuk Israel dan Wilayah-Wilayah Palestina, menyebut insiden itu sebagai "mengejutkan". "Militer Israel harus mengetahui situasi itu tetapi tidak membantu mereka yang cedera. Mereka juga tidak memungkinkan bagi kami atau Bulan Sabit Merah Palestina untuk membantu korban yang cedera," tambahnya. Banyak mereka yang cedera kabarnya berada di tempat penampungan di rumah-rumah lainnya yang hancur di Zaytun dan ICRC menuntut akses segera untuk mencari mereka yang selamat. Tim Palang Merah yang antara lain terdiri dari empat ambulans hanya memperoleh jaminan keselamatan perjalanan dari Pasukan Pertahanan Israel bagi akses ke permukiman itu pada 7 Januari. Jaminan itu diberikan setelah ICRC selama empat hari berusaha mendapatkannya.ICRC menyebut penundaan izin itu "hal yang tidak bisa diterima".(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009