Bengkulu (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu berhasil melakukan penangkaran terhadap tanaman langka anggrek pensil (vanda hookeriana) dan kini terus tumbuh subur. Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, melalui Kabag Pengendalian Ekosistem Hutan, Ika Budianti, menjelaskan bahwa saat ini kondisi tanaman anggrek yang ditangkarkan di BKSDA tersebut bagus dan subur-subur "Jumlah angrek hasil yang ada di penangkaran saat ini 369 batang dan untuk menyebarkan ke habitatnya belum bisa dipastikan karena masih membutuhkan waktu untuk bisa ditangkarkan di tempat lain," ujarnya. Ika menjelaskan, penyebaran anggrek itu tidak bisa dilakukan dengan cara stek atau memotong batang dahan tapi harus menunggu buah dari bunga tersebut. Oleh karena itu, katanya, untuk memperbanyak tanaman angrek tersebut pihaknya terpaksa menunggu tanaman langa itu mekar dan berbunga. Dalam pengembangan angrek pensil, Ika mengaku pihaknya menemui kesulitan karena umumnya bunga anggrek di penangkaran jarang sekali ada buahnya. Selain itu, lokasi penangkaran anggrek di pekarangan kantor BKSDA sudah merupakan lokasi ketiga setelah penangkaran pertama di Kelurahan Padang Harapan kemudian pindah ke Kelurahan Semarang dan saat ini di halaman kantor KSDA Bengkulu. "Ketika ditangkar di Padang Harapan tanaman angrek tersebut sempat hampir mati terserang hama dan untuk penyelamatan dipindahkan ke Kelurahan Semarang dengan alasan di Semarang iklimnya hampir sama dengan iklim di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS)," ujarnya. Namun di Kelurahan Semarang kondisi tanaman kurang subur, karena terpaksa memindahkan kembali ke halaman kantor BKSDA sekarang. Nantinya seluruh anggrek hasil penangkaran akan ditanam kembali ke alamnya yakni di sekitar DDTS. BKSDA melakukan penangkaran terhadap anggrek tersebut karena kondisi tanaman anggrek pensil di lokasi aslinya sudah terancam punah. "Anggrek pensil yang tumbuh di dan berkembang di kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADB), kini terancam punah akibat perambahan liar," kata Ika. Anggrek vanda hookeriana merupakan tanaman langka yang hanya ditemukan di Bengkulu, sehingga perlu diselamatkan dari kepunahan. Untuk keperluan penangkaran, BKSDA sulit menemukan anggrek yang masih tersisa di kawasan CADB dan akhirnya berhasil ditemukan satu batang yang kemudian dijadikan bibit. "Kini sudah ada 390 batang anggrek vanda hookeriana hasil penangkaran," katanya. Kegiatan penangkaran tersebut merupakan bentuk percontohan kepada masyarakat, dan diharapkan setelah melihat keberhasilan BKSDA dalam pengembangbiakan tanaman langka itu, warga setempat juga melakukan hal yang sama. Vanda hookeriana memiliki keindahan khas dan mempunyai kesegaran bunga yang cukup lama yakni mencapai 22 hari. Keindahan anggrek ini mampu menawan pemerintah dan masyarakat Inggris sehingga pada tahun 1882 dinobatkan sebagai "Ratu Anggrek" dan mendapat hadiah "First Class Certificate". Diharapkan, ke depan tanaman vanda hookeriana dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat kawasan wisata DDTS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007