Jakarta (ANTARA News) - Indonesia, melalui Tambak Pandu Karawang, yang dikelola Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) melakukan ekspor perdana ikan sidat ke Taiwan. Pelepasan ekspor perdana ikan sidat tersebut dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi di Kawasan Tambak Pandu Karawang, Jawa Barat, Senin. "Ekspor dari Tambak Pandu Karawang ini nantinya akan didorong tidak hanya sidat namun juga komoditas perikanan lainnya," katanya. Pada kesempatan itu Menteri yang didampingi Wagub Jawa Barat, Bupati Karawang serta Dirjen Perikanan Budidaya juga melakukan panen udang. Menteri mengatakan, ekspor sidat tersebut diharapkan memberikan kontribusi terhadap perolehan devisa dari sektor perikanan khususnya perikanan budidaya. Sementera itu Dirjen Perikanan Budidaya DKP, Made L Nurjana mengatakan, permintaan ikan sidat dari Indonesia tidak hanya dari Taiwan namun juga Korea dan Jepang. Menurut dia, ekspor perdana jenis ikan air tawar tersebut baru sebanyak 300 kg namun pada masa mendatang jumlah tersebut akan terus ditingkatkan. "Mereka tidak membatasi jumlah pasokan dari Indonesia, berapapun banyaknya akan diterima," katanya. Menyinggung kekuatiran ekspor tersebut terkena embargo seperti yang dilakukan China terhadap produk perikanan Indonesia, Made menyatakan, ekspor ikan yang bentuknya seperti belut tersebut dalam bentuk hidup. Dengan kondisi hidup, tambahnya, tidak akan ada kontaminasi residu kimia yang mungkin terdapat pada produk olahan. Tambak Pandu Karawang didirikan pada 1984 dan dikelola Sekretariat Negara, namun pada 2002 diserahkan kepada Departemen Kelautan dan Perikanan. Saat ini Tambak Pandu Karawang memiliki aset lahan seluas 326 hektar (ha) terbagi dalam lahan inti seluas 175 ha yang terdiri 125 ha tambak dan 50 ha sawah sedangkan sisanya lahan plasma 151 ha. Menurut dia, komoditas yang dikembangkan Tambak Pandu Karawang diantaranya udang vaname, udang windu, sidat, rumput laut gracillaria dan cottonii, nila dan patin. Potensi yang akan dikembangkan di kawasan tersebut yakni budidaya air payau, air tawar dan laut serta minapadi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007