Melbourne (ANTARA News) - Pembuat film asal Australia tiba di Sydney pada Minggu sesudah ampunan raja Kamboja membebaskannya dari hukuman penjara enam tahun karena tuduhan mata-mata setelah menerbangkan pesawat nirawak di atas unjuk rasa oposisi.

James Ricketson, 69 tahun, pada bulan lalu terbukti bersalah memata-matai dan mengumpulkan keterangan, yang berbahaya bagi negara itu, dalam persidangan, yang dikecam pegiat hak asasi.

Penangkapannya pada Juni 2017, setelah ia menerbangkan pesawat nirawak di atas unjuk rasa oposisi Partai Penyelamatan Bangsa Kamboja (CNRP), yang sudah dibubarkan, dilakukan di tengah tindakan keras meluas terhadap kebebasan mengungkapkan pendapat pemerintah Perdana Menteri Hun Sen, demikian Reuters melaporkan.

Ricketson, yang menghabiskan lebih dari satu tahun di balik jeruji, membantah tuduhan itu dan meminta pengampunan dari Raja Norodom Sihamoni. Pada Jumat, ia dibebaskan dari penjara Prey Sar di Phnom Penh.

Ia disambut keluarga dan temannya di bandar udara Sydney dengan mengatakan kepada wartawan bahwa ia berencana kembali ke Kamboja.

"Saya akan kembali secepat yang saya bisa, tapi saya jelas harus pulih," kata Ricketson.

Baca juga: Sineas Australia dituduh jadi mata-mata di Kamboja

Keluarganya menyatakan terima kasih kepada raja karena mengakhiri "mimpi buruk" mereka. Kementerian luar negeri Australia juga berterima kasih kepada Kamboja atas pembebasan Ricketson, yang telah mengunjungi Kamboja lebih dari 20 tahun.

Dalam surat kepada Hun Sen pada bulan lalu, pembuat film itu meminta maaf untuk pernyataan kepada media, yang tidak menghormati perdana menteri lama berkuasa tersebut.

Pada Juli, Partai Rakyat Kamboja (CPP) Hun Sen menang pemilihan umum, yang sebagian besar tanpa lawan. Kelompok hak asasi menyatakan pemungutan suara itu tidak bebas dan tidak adil mengingat tidak ada penantang berarti untuk Hun Sen, yang telah memerintah 33 tahun.

Editor: Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018