Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mengirim 30 telepon satelit setelah gempa bumi mengguncang Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat petang.

"Menteri Kominfo Rudiantara telah menugaskan BAKTI untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya," kata Plt Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Jaringan telkomunikasi di Palu putus

Setelah gempa bumi tektonik berkekuatam 7.7 SR terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus.

Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo menunjukkan terdapat 276 base station yang tidak dapat digunakan.

Ferdinandus menuturkan operator telekomunikasi kini tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan mobile backup power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.

Sebelumnya, Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempa bumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada Jumat sejak pukul 14.09 WIB.

SMS blast dikirimkan sebanyak tujuh kali. Sementara SMS peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB.

Satu orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya terluka sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu dan Donggala pada Jumat petang menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala.

BPBD Kabupaten Donggala menyatakan bahwa gempa juga menyebabkan puluhan rumah rusak.

Baca juga: Gempa Donggala terasa hingga Gorontalo

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018