Selama ini tidak ada gempa mencapai 7,4 SR di daerah itu. Kondisi itu justru menyebabkan adanya pengumpulan energi yang bisa memicu gempa lebih besar seperti yang telah terjadi hari ini.
Yogyakarta, (ANTARA News) - Pusat pergeseran patahan yang menyebabkan gempa berkekuatan 7,4 SR dan memicu tsunami 1,5 meter di Sulawesi Tengah berada di kota Donggala, kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati.

Pusat pergeseran patahan yang berada di Donggala itu membuat warga lebih merasakan goyangan akibat gempa, kata Dwikorita saat jumpa pers di Kantor BMKG Yogyakarta, Jumat malam.

Gempa berkekuatan 7,4 SR di Donggala juga memicu tsunami 1,5 meter di Palu, Sulawesi Tengah, disebabkan pergeseran patahan atau sesar Palu-Koro.

Karakter gempa di Donggala, menurut Dwikorita, berbeda dengan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dipicu kenaikan patahan Flores.

"Selama ini tidak ada gempa mencapai 7,4 SR di daerah itu. Kondisi itu justru menyebabkan adanya pengumpulan energi yang bisa memicu gempa lebih besar seperti yang telah terjadi hari ini," katanya.

Sebelum gempa bumi dengan magnitudo 7,4 SR ini, menurut dia, pada pukul 14.00 WIB terjadi gempa awal berkekuatan 5,9 SR.?l

Sementara dari hasil monitoring BMKG hingga pukul 20.00 WIB, terjadi 22 gempa bumi susulan yang tercatat dengan magnitude terbesar M 6,3 dan terkecil M 2,9.

"Kami meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi gempa atau tsunami susulan dari sumber yang tidak jelas. BMKG akan terus memonitor perkembangan gempa bumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media," katanya.*

Baca juga: BMKG masih kehilangan kontak dengan Donggala

Baca juga: TNI gelar apel malam menuju Donggala

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018