Kalau Jokowi terpilih mari tetap bangun Papua, begitu juga Prabowo, tapi jangan ada lagi pertumpahan darah di tanah ini, ini tanah perjanjian."
Jayapura (ANTARA News) - Tokoh Papua Alex Mebri mengajak masyarakat di Bumi Cenderawasih menyukseskan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif pada April 2019.

"Kita harus mendukung pesta rakyat ini, pesta demokrasi, ini menunjukkan kedaulatan Indonesia. Saya ajak segenap masyarakat di tujuh wilayah adat di Papua untuk menyukseskan pilpres dan pileg," kata Alex Mebri didampingi tokoh perempuan asal Kabupaten Jayapura Prisila Yakadewa, di Kota Jayapura, Jumat.

Pada pilpres, kata dia, telah ditetapkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Jokowi-Ma`ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, yang tiap pasangan tersebut punya latar belakang berbeda antara satu sama lainnya.

"Jokowi adalah orang sipil, sementara Prabowo adalah mantan militer. Mereka berdua akan bertarung pada April 2019, silakan warga memberikan dukungan, pilih satu di antara dua pasangan itu," katanya.

Alex juga meminta para kepala ondoafi dan kepala suku yang ada di provinsi paling timur Indonesia itu untuk ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pesta demokrasi.

"Saya juga mengajak semua warga Papua menggunakan hak pilihnya pada saat hari H sesuai dengan hati nurani tanpa ada paksaan dari pihak manapun, termasuk jangan ikut mengabarkan berita bohong yang dapat memecah rasa kekeluargaan dan persaudaraan," kata Alex.

Sementara, Prisila Yakadewa berharap pileg dan Pilpres 2019 tidak mengorbankan orang Papua untuk kepentingan politik sesaat, karena pesta demokrasi merupakan pesta rakyat yang telah ditetapkan untuk memilih para pemimpin.

"Kalau Jokowi terpilih mari tetap bangun Papua, begitu juga Prabowo, tapi jangan ada lagi pertumpahan darah di tanah ini, ini tanah perjanjian," katanya.

Untuk diketahui, Alex Mebri pada 2012 silam mengklaim diri sebagai raja Papua, sementara Prisila Yakadewa sebagai perdana menteri dari kerajaan Papua Barat Guinea Melanesia.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018