Kota Gaza, (ANTARA News)- Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza selatan, Kamis, sementara pesawat-pesawat tempurnya menghantam sasaran yang diduga sebagai terowongan untuk menyelundupkan senjata di Rafah, perbatasan Mesir, kata para saksi mata. AFP melaporkan, pemboman juga dilanjutkan di bagian utara jalur pantai yang padat penduduknya itu, sementara tiga orang cedera ketika masjid At Taqwa hancur akibat serangan udara di Kota Gaza, Rabu malam, kata para dokter. Di Rafah, pesawat tempur Israel menghantam sebuah rumah dan satu lokasi yang diduga sebagai terowongan di satu daerah terbuka di dekat perbatasan Mesir sekitar pukul 01:00 waktu setempat (06:00 WIB Kamis), kata para saksi mata. Empat rudal menghantam tempat terbuka sekitar pukul 03:00 waktu setempat, tambah mereka. Tidak ada laporan-laporan mengenai korban. Pada Rabu petang pesawat-pesawat Israel menjatuhkan puluhan ribu pamflet di daerah Rafah, yang memperingatkan penduduk agar meninggalkan rumah mereka atau menghadapi serangan udara. Penduduk diberitahu bahwa mereka dapat pulang ke rumah mereka pukul 08:00 waktu setempat (13:00 WIB), Kamis. Daerah Rafah diperkirakan militer Israel berisi sekitar 300 terowongan penyelundupan senjata dan penduduk mengemukakan kepada AFP ada 500 jalan lintasan di bawah tanah dari Jalur Gaza ke Mesir. Terowongan itu digunakan untuk menyelundupkan pasokan dan senjata ke Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS sejak Juni 2007. Menghentikan penyelundupan itu adalah satu unsur penting dari rencana gencatan senjata yang diusulkan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Sementara itu, para saksi mata melaporkan tank Israel memasuki Jalur Gaza selatan tetapi tentara Israel tidak mengkonfirmasikan atau membantah pernyataan itu. Juga ada laporan bahwa ada tiga serangan udara ke daerah terbuka di dekat kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan dan beberapa tempat di Jalur Gaza utara. Tepat menjelang Kamis subuh, para saksi mata mengatakan satu serangan udara Israel menghancurkan rumah Mohammed as Sinwar, seorang komandan senior sayap militer HAMAS, Brigade Ezzedine al Qassam, di Khan Yunis. Tidak ada korban yang dilaporkan. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah diberikan izin oleh kabinet keamanan Israel, Rabu, untuk memerintahkan serangan lebih ke dalam wilayah Jalur Gaza sebagai bagian dari usaha untuk menghentikan serangan roket HAMAS. Ehud Barak juga memutuskan akan mengirim seorang utusan ke Kairo, Kamis, untuk memperoleh perincian mengenai rencana gencatan senjata Mesir, yang mendapat dukungan luas internasional di tengah meningkatnya kecemasan tentang skala korban sipil. Serangan udara dan darat Israel di sekitar Kota Gaza dihentikan selama tiga jam, Rabu petang, sebagai satu tindakan kemanusiaan. HAMAS juga menghentikan serangan roket. Penduduk dan mobil segera memenuhi jalan-jalan Kota Gaza dan antrian panjang terjadi di luar toko-toko roti yang persediaannya segera habis. Kelompok bantuan mengirim lusinan truk yang membawa pasokan pangan dan bahan bakar minyak di seluruh perbatasan itu selama penghentian serangan itu. Tetapi baku-tembak segera dimulai kembali dan merenggut korban tewas baru. Seorang pria, tiga anaknya dan seorang kemenakannya tewas dalam satu serangan di kamp pengungsi Jabaliya dan serangan udara yang menewaskan dua orang di Khan Yunis, Rabu malam, kata para dokter. Para saksi mata mengatakan kedua orang itu adalah anggota HAMAS. Kelompok Jihad Islam mengatakan pesawat tempur menghancurkan rumah tiga komandan militernya, tetapi tanpa menimbulkan korban. Serangan Israel yang dimulai 27 Desember sejauh ini menewaskan 720 orang dan mencederai 3.100 orang, kata para dokter di Jalur Gaza. Ratusan roket HAMAS ditembakkan ke Israel dalam 12 hari belakangan ini dan menewaskan empat orang, termasuk seorang tentara Israel, dan mencederai lusinan orang. Enam serdadu israel tewas dalam pertempuran.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009