Jakarta (ANTARA News) - Bandar Udara Mutiara SIS Al Jufri Palu sudah melayani penerbangan 13 pesawat dan helikopter yang menangkut bantuan kemanusiaan bagi korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

"Pesawat-pesawat dan helikopter-helikopter tersebut membawa bantuan sembako, genset, dan tim medis untuk evakuasi dan bantuan keselamatan pascagempa Palu," kata Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait melalui layanan pesan singkat, Sabtu.

Bandar udara itu sempat ditutup setelah gempa 7,4 skala Richter mengguncang Donggala dan Palu karena sebagian prasarana pelayanan penerbangannya rusak akibat gempa.

Karena prasarana bandara belum sepenuhnya berfungsi baik, sampai saat ini layanan navigasi sementara dilakukan dengan prosedur Visual Flight Rules (VSR).

"AirNav Indonesia juga telah menerbitkan NOTAM untuk prosedur ini dengan nomor H0757/18 NOTAMN, yang menginformasikan bahwa karena alasan pasokan listrik yang belum memadai, penerbangan sementara ini hanya dapat dilakukan melalui prosedur VFR," jelas Yohanes.

Yohanes menjelaskan lembaganya telah mengirim 27 personel AirNav Indonesia dari berbagai daerah ke Palu untuk memastikan layanan navigasi penerbangan tetap berjalan di Palu.

"AirNav mengucapkan terima kasih atas tanggap cepat dari Kementerian Perhubungan melalui Direktur Navigasi Penerbangan yang telah menerbitkan peringkat kepada para personel yang akan bertugas di Palu," ujar Yohanes.

Baca juga:
Bandara Palu ditutup sementara akibat gempa
Landas pacu bandara di Palu rusak 400 meter
Tower Bandara Palu rubuh, Airnav kirim peralatan

 

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018