BNPB merekomendasikan percepatan penetapan prosedur standar operasional untuk memperbaiki rumah rusak dan dukungan penguatan hunian sementara
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 22.073 unit rumah siap dibangun kembali setelah gempa di Nusa Tenggara Barat.

"BNPB merekomendasikan percepatan penetapan prosedur standar operasional untuk memperbaiki rumah rusak dan dukungan penguatan hunian sementara," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Sutopo mengatakan unit rumah yang siap dibangun kembali tersebut tersebar di beberapa wilayah, yaitu Kabupaten Lombok Utara (38.497 unit), Kabupaten Lombok Barat (55.497 unit), Kabupaten Lombok Timur (15.642 unit), Kabupaten Lombok Tengah (11.232 unit), Kota Mataram (4.446 unit), Kabupaten Sumbawa (9.040 unit) dan Kabupaten Sumbawa Barat (15.361 unit).

Sutopo mengatakan akibat gempa 6,4 Skala Richter (24/7), 7,0 Skala Richter (5/8), 6,2 Skala Richter (9/8) dan 6,9 Skala Richter (19/8) di Lombok dan Sumbawa, terdapat 149.715 unit rumah yang rusak.

"Total rumah rusak yang diverifikasi mencapai 124.423 unit dan yang sudah mendapat surat keputusan 95.882 unit," jelasnya.

Selain rumah rusak, gempa di Lombok dan Sumbawa juga menyebabkan 564 orang meninggal dunia dan 1.584 lainnya luka-luka.

"Selain itu, 445.343 orang juga harus mengungsi," ujarnya.

Baca juga: BNPB: penanganan darurat masih dilakukan di NTB
Baca juga: BNPB siapkan rehabilitasi rekonstruksi di NTB

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018