Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menerima sejumlah tawaran bantuan untuk penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dari berbagai pemimpin negara.

"Saya juga menyampaikan, bahwa bantuan luar negeri kita terima, dan bantuan yang ada disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan," kata Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.

Rapat itu dihadiri oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla; Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto; Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani; Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution; para menteri Kabinet Kerja hingga Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda TNI M. Syaugi.

"Saya minta nanti Pak Menko menyampaikan kebutuhan-kebutuhan yang ada karena telepon-telepon yang masuk kepada kami, meminta apa yang dibutuhkan. Kemarin, Raja Salman menelepon langsung, Presiden Turki menelepon langsung dan Perdana Menteri Australia juga wa (whatsapp) saya langsung, kemudian siapa lagi? Kepala negara dan kepala pemerintahan lain lagi juga menghubungi saya langsung, artinya ingin membantu," tambah Presiden.

Presiden pun memerintahkan jajarannya untuk mendaftarkan kebutuhan-kebutuhan yang dapat dibantu oleh pemerintah luar.

"Segera saja, kalau bisa hari ini disampaikan pada mereka kebutuhan-kebutuhan yang kita butuhkan di lapangan, terutama tenda-tenda yang saya lihat sangat kurang, kita harap juga logistik, pada hari ini atau besok sudah melimpah di sana, dan tentu saja obat-obatan agar kita tidak kekurangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan agar hari ini bisa kita putuskan agar kita sampaikan pada negara-negara yang ingin membantu," ungkap Presiden.

Presiden mengatakan bahwa tawaran bantuan tersebut menunjukkan Indonesia punya banyak teman.

"Ini menunjukkan teman kita banyak, kawan-kawan kita dari negara lain banyak dan mereka menyampaikan apa yang dibutuhkan akan dikirim kemarin," tambah Presiden.

Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter  mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) sore. Gempa tersebut mengakibatkan sedikitnya korban tewas 844 jiwa. Sedangkan korban luka berat mencapai 632 orang, hilang 90 orang dan 48.025 jiwa warga yang mengungsi dan tersebar di 103 titik.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola sudah menerapkan masa tanggap darurat bencana di provinsi itu selama 14 hari berlaku sejak 28 September hingga 11 Oktober 2018. Daerah yang terdampak meliputi kota Palu, kabupaten Donggala, kabupaten Sigi dan kabupaten Parigi Moutong.


Baca juga: Presiden yakin kebutuhan logistik Palu segera tercukupi

Baca juga: KRI Soeharso bawa bantuan masyarakat Bali ke Palu

Baca juga: Sebanyak 68 narapidana kembali pascagempa Palu

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018