Jakarta (ANTARA News) -Tagar #GerakCepatUntukPalu langsung menjadi trending topik setelah Presiden Joko Widodo menginstruksikan gerak cepat menangani dampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
 
Pantauan Antara tagar #GerakCepatUntukPalu langsung menjadi trending topik twitter Indonesia, dimana 2.174 tweets hanya dalam waktu tiga jam.
 
Dalam rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah terus memantau dan mengerahkan segala sumber daya terlepas apapun status bencana di Palu, Donggala, dan beberapa tempat di Sulawesi Tengah.
 
"Yang paling penting itu adalah penanganannya yang cepat, yang segera menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan," kata Presiden saat memimpin Ratas.
 
Dalam hal ini, Presiden menyampaikan empat prioritas kepada jajarannya untuk menangani dampak bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.
 
Pertama, berkaitan dengan evakuasi korban, pencarian dan penyelematan korban yang belum ditemukan. 
 
Kedua, yang berkaitan dengan pertolongan medis, Presiden menilai penanganan para korban masih sangat kurang sekali sehingga meminta agar kapal TNI, rumah sakit TNI,  segera masuk ke daerah bencana.
 
Prioritas ketiga berkaitan dengan penanganan pengungsi dan titik-titik pengungsian harus diperhatikan kebutuhan bahan makanan, kebutuhan untuk wanita, bayi, dan anak,  terutama yang berkaitan dengan penyediaan air dan MCK.
 
Keempat, tentang perbaikan infrastruktur, terutama airport, jalan-jalan yang kena longsor agar segera diselesaikan. 
 
Dengan gerak cepat ini banyak tanggapan warganet berkomentar, diantaranya @NonaYuda: "Bukti kerja nyata pemerintah adalah gerak cepat dan tepat. Smoga segera terselesaikan. Doa terbaik untuk Palu untuk Indonesia negeri tercinta.
 
Selain itu juga banyak warganet yang meminta tolong keluarganya belum ditemukan, seperti @harumsepanjangh: "Tolong keponakan saya blm ditemukan #GerakCepatUntukPalu."

Baca juga: Presiden arahkan tim penyelamat kerja keras evakuasi

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018