Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla meminta kepada partai politik, termasuk Golkar, agar jangan mendekati NU saat Pilkada (pemilihan kepala daerah) saja. "Seperti pak Naryo (menunjuk Ketua DPD Partai Golkar Jatim Dr H Soenarjo MSi), jangan menghadiri acara NU karena menjelang Pilkada," katanya di Surabaya, Jatim, Kamis, dalam sambutannya saat meresmikan kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Jl Masjid Al-Akbar Timur 9, Surabaya. Dalam acara yang dihadiri Menakertrans Erman Suparno, sejumlah ulama, dan politisi itu, Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengharapkan, partai politik jangan sampai membuat ulama NU marah. "Nanti ulama NU akan marah, seperti dibilang pak Hasyim (Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi), karena kita mendekati NU saat Pilkada saja, lalu pergi dan datang lagi setelah lima tahun," katanya menegaskan, disambut senyum Soenarjo. Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla berjanji akan berpartisipasi untuk membantu panitia pembangunan kantor PWNU Jatim yang hingga kini masih memiliki hutang, dan belum membangun gedung di sisi utara. "Bangsa ini harus bersyukur kepada NU, karena sejak bangsa ini berdiri, NU selalu mengambil peran di depan dan hampir tak ada aspek kehidupan bangsa ini yang tanpa partisipasi NU. Karena itu, saya akan bantu," katanya, disambut applaus hadirin. Bahkan, lanjutnya, pemerintah akan mendorong kebangkitan UKM yang sebagian diantaranya dari kalangan NU, sebab bangsa Indonesia akan bangkit bila bertumpu pada kemandirian diri sendiri, bukan dengan hutang. Acara itu juga dihadiri sejumlah ulama dan pengurus NU se-Jatim, diantaranya KH Muchit Muzadi (Jember), KH Ahmad Muhammad Al-Hammad (Bungah, Gresik), KH Idris Marzuqi (Lirboyo, Kediri), KH Mutawakkil Alallah (Genggong, Probolinggo), dan sebagainya. Gedung Graha PWNU Jatim yang baru itu dibangun sejak 30 Juli 2004 dan mulai ditempati 20 Januari 2007 dengan tiga lantai senilai Rp11,8 miliar, namun baru terbayar Rp7 miliar lebih. Luas bangunan mencapai 3.600 meterpersegi dengan luas tanah 5.600 meterpersegi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007