Bogor (ANTARA News) - Menjelang bulan Ramadhan 1428 H, kemungkinan besar pengunjung kebun raya Bogor (KRB) akan menurun. Karena, pengelola KRB akan menaikkan harga tiket masuk ke KRB sebesar 100 persen, dari Rp5.000 menjadi Rp10.000 per orang. Sedangkan untuk kendaraan roda dua dan roda empat, tarif masuknya dinaikkan menjadi Rp15.000 dan Rp20.000. Juru bicara KRB Sugiarti mengatakan, tarif baru itu akan diberlakukan mulai September 2007, namun belum dipastikan mulai tanggal berapa. Karena, pengelola KRB masih menunggu terbitnya petunjuk pelaksanaan (Juklak)nya. "Kalau kenaikan harga tiketnya sudah disetujui pemerintah pusat dan peraturan pemerintah (PP)nya sudah terbit. Sekarang kita sedang menunggu Juklaknya," kata Sugiarti di Bogor, Kamis. Dijelaskan dia, tarif baru Rp10.000 tersebut berlaku untuk KRB dan Museum Zoologi. Museum yang mengkoleksi hewan dan serangga yang telah diawetkan ini berlokasi di dekat pintu masuk utama KRB. Saat ini, pengunjung KRB pada hari kerja, Senin hingga Jumat, rata-rata sekitar 2.000 hingga 3.000 per hari. Pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, rata-rata sekitar 4.000 hingga 5.000 pengunjung. Kemudian, pada hari besar dan hari raya, seperti Idul Fitri, Idul Adha, tahun baru, 17 Agustusan, dan liburan sekolah, pengunjugnya sekitar 8.000 hingga 10.000 orang per hari. Sebelumnya, Walikota Bogor Diani Budiarto mengatakan, KRB sudah kehilangan fungsinya sebagai kawasan konservasi tanaman, karena tidak membatasi jumlah pengunjung. Menurut Sugiarti, pengunjung KRB relatif stabil sejak 10 tahun lalu, rata-rata sekitar satu juta pengunjung per tahun. Meskipun jumlah pengunjung KRB cukup tinggi, terutama berasal dari wilayah Jabodetabek, tapi kondisinya tetap kondusif. Karena, pengunjung tidak mengganggu fungsi KRB sebagai kawasan konvervasi tanaman. "Kegiatan konservasi dan penelitian juga tetap berjalan normal. Jumlah pengunjung ke KRB masih dalam batas terkontrol," jelas dia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007