Jakarta (ANTARA News) - Para anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR RI, Kamis, di Jakarta, tetap meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla agar membatalkan kunjungannya ke Kualalumpur untuk menghadiri undangan kegiatan Hari Kemerdekaan Malaysia. Ini dikatakan kepada ANTARA News, masing-masing oleh anggota Komisi I DPR RI, Dedy Djamaluddin Malik dan rekannya di Komisi II DPR RI, Hj Andi Yuliani Paris. Kendati dikabarkan Wapres Jusuf tetap ke Malaysia dan mengabaikan banyak desakan kalangan parlemen, namun Dedy Djamaluddin masih saja mengingatkan, sebaiknya kunjungan itu dibatalkan. "Sebaiknya Wapres membatalkan kunjungan ke Ultah Malaysia, sebelum pemerintah Malaysia minta maaf atas kejadian penganiayaan oleh empat polisi Malaysia terhadap seorang WNI berprofesi sebagai wasit karate (Donald Luther Kolopita) di Kualalumpur, Jumat (24/8) lalu)," katanya. Deddy Djamaluddin Malik juga berpendapat, kehadiran Wapres ke Malaysia akan mempermalukan martabat bangsa di tengah sikap arogan Malaysia. Sementara itu, Andi Yuliani Paris berpendapat, seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tegas memaksa Malaysia minta maaf. "Juga tidak perlu Wapres menghadiri HUT Malaysia sebagai bentuk solidaritas dan empati terhadap rakyatnya yang diperlakukan secara biadab oleh aparat Malaysia," tegas politisi perempuan ini. Andi Yuliani Paris pun mengingatkan, agar kita harus juga ketat menindak warga Malaysia yang bekerja tidak legal di Indonesia. "Banyak orang Malaysia lolos dan bekerja secara ilegal di Indonesia dengan gaji yang membuat WNI gigit jari. Yang begini-begini ini terus saja lolos dari perhatian," kata Andi Yuliani Paris lagi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007