Bandarlampung (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto -- seusai dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Dalam Negeri di Istana Negara dan kemudian melaksanakan serah terima jabatan Mendagri dari Mendagri Ad Interim Widodo AS kepadanya di Depdagri-- segera mengadakan rapat dengan seluruh pejabat eselon satu Depdagri. Menurut Kapuspen Depdagri, Saut Situmorang, saat dihubungi di Bali, Kamis malam, Mendagri Mardiyanto segera mengadakan rapat dengan pimpinan kompartemen dan pejabat eselon satu Depdagri untuk menginventarisasi berbagai masalah mendesak yang harus segera diselesaikan. Dalam pertemuan itu dibahas rencana revisi terbatas UU No 32 tahun 2004 tentang Pemda, rencana pembahasan paket UU Politik bersama DPR,penyelesaian beberapa peraturan pemerintah (PP) sebagai tindak lanjut UU No 32 tahun 2004, rencana tindak lanjut PP No 37 tahun 2007 tentang pelaksanaan UU No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. "Intinya adalah Mendagri seusai dilantik segera melakukan inventarisasi masalah yang harus segera dituntaskan. Dengan kata lain, dia segera bekerja tanpa membuang waktu sedikit pun," katanya menanggapi pertanyaan tentang kerja Mendagri sesaat setelah dilantik. Dalam rapat itu, Mendagri menugaskan seluruh komponen di Depdagri untuk menyusun "action plan" (rencana aksi) sesuai fungsi dan tanggung jawab masing- masing. Ia menyebutkan, Mendagri seusai rapat itu segera berangkat ke Bali pada Rabu (29/8) malam untuk menghadiri penandatangan kesepakatan kerja sama (MoU) antara Mendagri, Menkominfo, dan Meneg PAN, di Bali pada Kamis (30/8). Kesepakatan itu dalam rangka revitalisasi fungsi Humas pada pemerintahan, Pemda, kesekretariatan lembaga negara, dan BUMN/D, pada rangkaian pelaksanaan pertemuan nasional tahunan Bakohumas pemerintah tahun 2007. Penandatanganan itu dilaksanakan di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan dihadiri sejumlah menteri, yang kemudian dilanjutkan pembukaan pertemuan nasional Bakohumas oleh Presiden. "Meski sibuk dan capek, Mendagri memutuskan segera berangkat ke Bali pada Kamis malam, walau ditawarkan berangkat Jumat pagi, dengan alasan memperkecil risiko kemungkinan terjadinya gangguan yang mengakibatkan terlambat atau tertunda ke Bali. Jadi Mendagri ke Bali dalam rangka penandatanganan kesepakatan kerja sama yang disaksikan Presiden itu," kata Saut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007