Palu  (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyiapkan tunjangan khusus bagi guru-guru yang terdampak gempa dan tsunami di Palu, Donggala, serta Sigi, Sulawesi Tengah.

"Untuk guru kita lihat, yang terdampak ada tunjangan khusus," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Palu, Sabtu.

Untuk jumlah, ia mengatakan, belum bisa menyebutkan. Kemendikbud juga masih membutuhkan data siapa-siapa saja guru yang terdampak gempa dan tsunami.

"Nah ini kami butuh kerja samanya Pak Kadis (Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah), datanya siapa saja yang terdampak," lanjutnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Irwan Lahace mengatakan jumlah seluruh siswa di Sulteng 186.000 orang berasal dari 1.724 satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK yang terganggu layanan pendidikannya di tiga lokasi terparah, yakni Palu, Sigi, dan Donggala.

Ia mengatakan baru mencatat 20 guru yang meninggal dunia dan 13 orang yang hilang. Selain itu, kemungkinan banyak siswa yang terseret tsunami saat mengikuti geladi bersih Festival Palu Nomoni.

Ia mengatakan, kemungkinan juga banyak siswa yang terperangkap dalam lumpur di Jono Oge, Kabupaten Sigi, saat mengikuti Bible Camp.

Pendataan lebih lanjut, menurut dia, belum dapat dilakukan mengingat komunikasi belum sepenuhnya normal. Dinas Pendidikan Donggala, Sigi, dan Parigi Mountong belum bisa berkoordinasi sehingga belum ada laporan.


 Baca juga: Mendikbud ajak siswa korban gempa segera kembali sekolah
Baca juga: Kemensos sediakan 12 pos layanan dukungan psikososial Sulteng

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018