Palu (ANTARA News) - Kantor Wilayah Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sulawesi Tengah segera mendata bidang-bidang tanah yang terdampak gempa, tsunami dan likuifaksi.

"Ini tuntutan dari (pemerintah) pusat yang harus segera dilakukan untuk penanganan pascagempa. Agar kita tahu apakah perlu ada rekonstruksi, konsolidasi atau relokasi di sana," kata Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Sulawesi Tengah Andry Novijandri kepada Antara di Palu, Senin.

Andy menjelaskan rekonstruksi bisa dilakukan meski data yang ada di masyarakat hilang sepanjang bidang tanah sudah terdata di ATR/BPN. Kalau bidang tanah tidak tercatat atau belum bersertifikat maka rekonstruksi tidak bisa dilakukan.

Konsolidasi, ia melanjutkan, dilakukan untuk kondisi bidang tanah yang sedemikian rupa tidak tertata dan membutuhkan penataan pemerintah. Konsolidasi bisa mencakup perubahan batas. Misalnya dalam kasus salah bikin jalan sehingga butuh penataan ulang.

Sementara relokasi, menurut Andry, merupakan kewenangan pemerintah pusat dan Kantor Wilayah ATR/BPN hanya bisa memberikan data saja.

"Contoh Petobo dan Perumnas Balaroa, perlu juga kita cari tahu apakah memang masih mau tinggal di sana atau tidak. Adakah upaya pemerintah untuk relokasi," ujar dia.

Bisa jadi, ia mengatakan, pemerintah akan mengambil alih lahan tersebut dan mencarikan lokasi pengganti namun mungkin tidak menyediakan pengganti yang luasnya sama persis dengan lahan sebelumnya.

"Karena kita bukan bank tanah kan. Namun lokasi relokasi tentu dipilih yang aman, karena takutnya nanti sama kejadiannya begitu lagi," kata Andry.

Data citra satelit Pleiades dan Sentinel 2 memperlihatkan 180 hektare area Petobo di Palu dan 202 hektare area Jono Oge di Kabupaten Sigi amblas akibat gempa 7,4 Skala Richter (SR) yang terpusat di timur laut Donggala pada 28 September.

Tim Tanggap Darurat Bencana LAPAN menyebutkan bahwa menurut hasil interpretasi visual terhadap data kedua satelit itu di area amblesan Petobo ada 2.050 bangunan yang rusak dan 168 bangunan yang kemungkinan rusak. Sementara di wilayah yang amblas di Jono Oge, ada 366 bangunan yang rusak dan 23 bangunan yang kemungkinan rusak.

Baca juga:
180 hektare area Petobo dan 202 hektare area Jono Oge ambles
Pemerintah rencanakan relokasi korban gempa Palu-Donggala
Pemerintah siapkan 320 hektare relokasi korban gempa

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018