Surabaya, Jawa Timur (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya akan melengkapi kamera pengawas (Closed Circuit Television/CCTV) yang dipasang di 600 titik dengan teknologi pengidentifikasi wajah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji di Surabaya, Rabu, mengatakan kamera-kamera pengawas tersebut dilengkapi dengan sistem pengidentifikasi wajah dan pendeteksi ciri-ciri tertentu.

"Jadi ada dua fasilitas yang kita kembangkan sekarang. Ini sudah jadi sekitar 90 persen. Namun masih uji coba di beberapa titik," katanya.

Ia menambahkan nantinya sistem pengidentifikasi wajah dan ciri tertentu akan dipasangkan ke seluruh CCTV dalam jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika.

"Nanti ini akan diterapkan yang jaringannya Diskominfo, yang jaraknya tidak jauh dari servernya. Nanti kemudian akan bertahap penambahan titiknya," ujarnya.

Agus menjelaskan perangkat pengidentifikasi wajah bekerja mengumpulkan data orang sebanyak mungkin berdasarkan wajah. Data-data itu akan tersimpan dalam data induk Dinas Komunikasi dan Informatika.

"Sementara sistem kedua sifatnya pemantauan profil, ini untuk kamera yang tidak bisa jarak dekat, misalnya mendeteksi orang pakai baju ini. Kalau ada model orang yang kayak itu, nanti yang akan dipertajam," katanya.

Agus mengatakan teknologi tersebut cara kerjanya hampir sama dengan sistem CCTV di Terminal Purabaya. Bedanya, sistem yang sekarang dibuat sendiri oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.

"Kalau ini memang Ibu Wali Kota yang suruh, minta untuk bikin sendiri, terus dikembangkan, kan bisa belajar terus. Biar tidak mengandalkan dari produk pihak luar," katanya.

Setelah pengerjaan kedua teknologi itu 100 persen selesai, ia menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya akan mematenkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) dari dua inovasi itu.

"Kalau sudah jadi, mesti Ibu Wali Kota akan mengajukan HKI-nya," katanya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan Pemerintah Kota Surabaya terus mengembangkan inovasi untuk menunjang sistem keamanan dan kenyamanan kota.?

Teknologi baru yang dipasangkan pada CCTV, menurut dia, selain digunakan untuk memantau lalu lintas kendaraan juga ditujukan untuk mengidentifikasi wajah orang-orang yang diduga terlibat kejahatan seperti tabrak lari atau aksi teror serta mencari orang hilang.

Ia mengatakan ide mengembangkan teknologi itu muncul usai menjadi pembicara dalam sebuah forum Perserikatan Bangsa Bangsa yang membahas terorisme beberapa waktu lalu.

"Saya lihat ada teknologi yang bisa mengikuti wajah seseorang, kemudian saya mencoba mengajak ahli IT di Pemkot untuk membuat sendiri," ujarnya.

Ia menjelaskan pula bahwa sebelumnya Surabaya secara bertahap telah meremajakan 1.200 unit CCTV yang tersebar di kota, terutama yang fungsinya sudah menurun.

"Diharapkan dengan peremajaan tersebut dapat menguntungkan dan mendukung program tersebut," katanya.

Baca juga:
Polrestabes Surabaya efektifkan "e-tilang"
Terminal Purabaya pasang CCTV di 18 titik


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018