Satu dolar Anda investasikan untuk pencegahan bencana, itu bisa...
Bali (ANTARA News) - Direktur Utama Bank Dunia Kristalina Georgiva menyarankan Pemerintah Indonesia untuk menambah anggaran Pemerintah untuk mitigasi bencana, mengingat kondisi geografis Indonesia berada di lingkup cincin api yang rawan bencana.

“Saran kami adalah menambah anggaran lagi dalam kesiapan dan pencegahan, dan untuk membangun setelah bencana itu. Pencegahan lebih baik daripada penyembuhan,” kata Kristalina usai melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bali, Rabu.

Kristalina menjelaskan bahwa dengan menambah anggaran untuk mitigasi bencana tidak akan menimbulkan kerugian bagi Pemerintah. Justru dia menegaskan bahwa kenaikan anggaran untuk mitigasi bencana bisa menyelamatkan lebih banyak masyarakat dan fasilitas umum di daerah terdampak bencana.

“Satu dolar anda investasikan untuk pencegahan bencana, itu bisa menyelamatkan 4 hingga 7 dolar nilai kerusakan,” tambahnya.

Kelebihan nilai anggaran untuk mitigasi bencana tersebut dapat dialokasikan untuk pemberian pendidikan kepada masyarakat di daerah rawa bencana agar lebih mawas dan waspada terhadap bencana alam.

Selain itu, Pemerintah juga dapat membangun kembali daerah yang telah terdampak bencana, seperti Lombok dan Palu, dengan konstruksi bangunan yang lebih kokoh.

“Yang bisa kita pelajari dari pengalaman ini adalah kita harus meningkatkan standar konstruksi bangunan, menjamin masyarakat memiliki pola pikir manajemen risiko (bencana),” tegasnya.

Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla dalam Dialog tentang Pembiayaan dan Asuransi Bencana membuka peluang kerja sama internasional dengan IMF dan Bank Dunia untuk membentuk skema asuransi bencana di Indonesia.

Di hadapan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Wapres JK mengatakan asuransi bencana menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan, mengingat Pemerintah selalu mengandalkan APBN untuk pembiayaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“Risiko bagaimana mengelola manajemen bencana dan bagaimana risiko fiskal daripada bencana itu, tentu kita bicarakan bagaimana solusinya. Salah satunya ialah dengan persiapan dan memberikan kesadaran dan melaksanakan apa yg dapat kita lakukan, seperti asuransi daripda bencana,” ujar Wapres.

Baca juga: Wapres: Bank Dunia bantu pinjaman jangka panjang
Baca juga: Pertemuan IMF diselingi aksi solidaritas korban bencana


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018