Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan agar pemerintah mewaspadai dampak tidak langsung dari kenaikan tarif jalan tol rata-rata 20 persen pada 4 Agustus 2007, meski dampak langsungnya diperkirakan tidak terlalu signifikan. "Dampak pertama kecil saja dalam perhitungan inflasi, tapi yang perlu kita pahami, kalau jalan tol naik, tarif angkutan langsung naik. Angkutan naik, ongkos barang jasa bakal terdorong naik," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan, di Jakarta, Senin. Menurut dia, pihaknya telah membuat simulasi di delapan daerah yang memiliki jalan tol, dan hasil simulasi itu mengatakan dampak langsung dari kenaikan tarif tol rata-rata 20 persen adalah sekitar 0,013 persen pada perhitungan baki inflasi nasional. Berdasarkan simulasi BPS, perkiraan sumbangan inflasi di Medan adalah sekitar 0,013 persen, di Jakarta 0,039 persen, di Bandung 0,012 persen, di Cirebon 0,005 persen, di Semarang 0,0066 persen, di Surabaya 0,0089 persen, di Serang/Cilegon 0,0047 persen dan di Ujung Pandang 0,0032 persen. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007