Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan sekira 30 juta pelaku usaha kelompok Usaha Kecil dan Mikro (UKM) hingga saat ini belum terjangkau kredit bank. "Sekarang ini nasabah UKM yang memiliki rekening di bank hanya sekitar 19 juta nasabah, padahal jumlah UKM kita mencapai sekitar 48 juta, jadi diperkirakan ada sekitar 30 juta UKM yang tidak memiliki akses ke bank," kata Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin. Menurut dia, di lapangan banyak ditemui usaha kecil dan mikro yang sebenarnya layak mendapat kredit dari bank hanya saja memang mereka tidak "bankable" sehingga perlu dibantu dengan adanya penjaminan kredit. "Kita sering melihat adanya tukang soto, tukang tambal ban, dan lainnya. Usaha mereka layak dan menguntungkan hanya saja memang tidak `bankable` karena tidak memiliki agunan yang memadai," katanya. Guna membuka akses UKM kepada kredit perbankan, maka pihaknya mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas lembaga penjaminan kredit sehingga sekitar 30 juta pelaku UMK dapat diserap oleh perbankan. Pada kesempatan yang sama Burhanuddin mengatakan, kredit perbankan yang disalurkan kepada sektor UMKM secara bertahap terus meningkat. Dalam kurun waktu setahun, kredit UMKM telah tumbuh 18,4 persen (yoy) atau mencapai Rp72 triliun dari total penyaluran pada Juni 2006 yang sebesar Rp390 triliun. "Masih cukup luasnya potensi sektor UMKM di Indonesia juga tercermin dari pangsa kredit UMKM yang mencapai 52,5 persen dari total `outstanding` kredit nasional," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007