Bandara mampu didarat pesawat Boeing 737 series
Samarinda (ANTARA News) - Bandara Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, secara navigasi dan pemanduan sudah siap untuk diresmikan Presiden Joko Widodo untuk memberikan pelayanan kepada warga Samarinda dan sekitarnya.

"Saat ini, kami sudah memberikan pelayanan kepada jumlah maskapai dengan jumlah trafik rata-rata 10 movement," kata Kepala Perum Lembaga Pelayanan Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Cabang Samarinda Rora Ardian di Samarinda, Jumat, saat kunjungan media dalam rangka kesiapan bandara baru ini untuk diresmikan Presiden RI Joko Widodo.

Rora mengatakan, secara fisik memang masih ada perbaikan di tepi landasan pacu (runway) namun itu masih menjadi tanggung jawab konsorsium pelaksana konstruksi dan Pemprov Samarinda sebelum diserahterimakan ke Kementerian Pehubungan.

"Perbaikan masih terus dilaksanakan akan tetapi kami pastikan tidak akan mengganggu trafik pesawat yang selama ini kami layani," ujar dia.

Saat ini, pesawat yang secara rutin berangkat dan datang melalui Bandara Udara APT Pranoto masih dari jenis ATR dari maskapai Express Air, Kalstar, dan Susi Air.

Namun, dengan panjang runway 2.250 meter dan lebar 45 meter seharusnya bandara ini juga bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 termasuk Boeing 737-900 ER.

Sedangkan, kapasitas apron (tempat parkir pesawat) memiliki kapasitas tiga pesawat Boeing 737-900 ER serta dilengkapi dengan landasan ancang (taxiway) selebar 23 meter.

Rora juga mengungkapkan menara kontrol pesawat (aerodrome control tower) sudah ideal untuk memberikan pelayanan pesawat berbadan lebar.

Rora juga mengatakan, sebagai BUMN yang bergerak di bidang navigasi pesawat yang menghubungkan bandara dengan pilot, dengan peralatan yang tersedia sudah siap untuk didarati pesawat Boeing 737 termasuk pesawat kepresidenan.

Bandara APT Pranoto sudah beroperasi sejak 24 Mei 2018 menggantikan bandara lama Temindung yang resmi ditutup 23 Mei 2018 karena lokasinya sudah dianggap ideal berada di pusat kota.

Baca juga: Begini Airnav Denpasar minimalkan antrean pesawat selama pertemuan IMF
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018