New Delhi, India (ANTARA News) - Sedikitnya 61 orang tewas dan lebih dari 70 orang lagi cedera setelah satu kereta menabrak orang yang berkerumun untuk menyaksikan festival Hindu di Negara Bagian Punjab, India Utara, kata beberapa pejabat, Sabtu.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam (19/10), pukul 18.45 waktu setempat, di Jaura Phatak di Amritsar, Kota Suci Sikh di Punjab.

"Sejauh ini 61 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam peristiwa itu dan 72 orang lagi yang cedera telah dibawa ke satu rumah sakit di sini," kata seorang pejabat pemerintah lokal, Rajesh Sharma, di Amritsa, kepada media.

Beberapa saksi mata dan pejabat mengatakan orang telah berkerumun untuk menyaksikan perayaan festival Hindu, Dussehra, ketika satu kereta menabrak ratusan dari mereka yang berdiri di satu rel kereta.

Dussehra adalah festival Hindu untuk memperingati kemenangan desa melawan kejahatan. Patung dibakar dan petasan meletus sebagai bagian dari festival tersebut di India Utara.

"Karena patung Raja Iblis Ravana ditaruh sangat dekat dengan rel kereta di Jaura Phatak, satu bagian kerumunan orang mundur ke arah rel untuk menyaksikan perayaan itu. Mereka nyaris tak peduli bahwa mereka berdiri di rel," kata seorang warga lokal, Parminder Singh, kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

"Saat patung yang berisi petasan dibakar dan petasan meletus, ada suara keras dan orang-orang yang ditabrak tak melihat atau mendengar suara kereta yang bergerak ke arah mereka," katanya.

Beberapa saksi mata mengatakan banyak orang di rel tersebut sibuk merekam festival itu dengan menggunakan telepon genggam mereka, dan tidak mengetahui ada kereta yang mendekat dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: 39 tewas dalam kecelakaan kereta di India

Baca juga: Ratusan orang dikhawatirkan tewas dalam kecelakaan kereta di India


Pemerintah lokal menggambarkan peristiwa tersebut sebagai tragis dan memerintahkan penyelidikan mengenai peristiwa itu.

Para pejabat mengatakan negara bagian tersebut telah memutuskan untuk melakukan perkabungan pada Sabtu sehubungan dengan kecelakaan itu.

"Negara bagian tetap berkabung hari ini untuk mengenang kecelakaan kereta Amritsar. Semua kantor dan lembaga pendidikan tutup," kata seorang juru bicara pemerintah, yang mengutip Kepala Menteri Negara Bagian Amarinder Singh.

Setelah peristiwa tersebut, pemerintah mengerahkan tim penanganan bencana dan polisi ke lokasi untuk melakukan upaya pertolongan.

Menurut laporan, sebanyak 700 orang menyaksikan pembakaran patung dan lebih dari 300 orang berada di rel kereta.

Kereta itu, yang menabrak orang yang berkerumun, sedang melakukan perjalanan dari Jalandhar ke Kota Amritsar.

Warga yang marah menyalahkan pejabat pemerintah atas jatuhnya korban jiwa.

"Pemerintah dan komite Dussehra bertanggung-jawab atas kematian tersebut sebab mereka mestinya tidak mengizinkan penyelenggaraan perayaan di dekat rel atau menghentikan kereta sekitar jam perayaan," kaa Khulwant Bhullar, seorang lagi warga setempat. "Tak ada peringatan yang dikeluarkan ketika kereta mendekat.

Pemerintah lokal telah mengumumkan bantuan sebesar 6.807 dolar AS untuk keluarga masing-masing korban tewas dan mengumumkan pengobatan medis gratis di rumah sakit buat orang yang cedera.

Presiden India Ram Nath Kovind dan Perdana Menteri Narendra Modi telah menyampaikan kesedihan sehubungan dengan tragedi itu.

Editor: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018