Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp20 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp47,5 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah memenuhi target maksimal yang ditetapkan Rp20 triliun.

Untuk seri SPN03190124, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,81231 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 24 Januari 2019 ini mencapai Rp3,6 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,79 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,0 persen.

Untuk seri SPN12190704, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,146 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Juli 2019 ini mencapai Rp10,07 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,0 persen.

Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,59479 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp14,17 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 8,53 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,9 persen.

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,69114 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp11,38 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,62 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,8 persen.

Untuk seri FR0065, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,92954 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033 ini mencapai Rp2,68 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,625 persen ini mencapai 8,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,5 persen.

Untuk seri FR0075, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,04954 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2038 ini mencapai Rp5,362 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 9,02 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,5 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,3432 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp0,27 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 9,26 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,48 persen.

Sebelumnya, pemerintah juga menyerap dana Rp20 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara pada Selasa, (9/10) dengan total penawaran masuk mencapai Rp41,35 triliun.

Baca juga: Tarik investor domestik, Pemerintah tawarkan obligasi ORI015

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018