Bayangkan, 17 ribu pulau, 514 kabupaten dan kota, 34 provinsi bagaimana mempersatukan negara ini kalau tidak ada konektivitas, pelabuhan, bandara, jalan yang sambung menyambung mempersatukan negara sebesar negara kita Indonesia ini
Samarinda (ANTARA News)  - Presiden Joko Widodo menyebut pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahannya dalam empat tahun terakhir bukan untuk gagah-gagahan.

"Ini bukan untuk gagah-gagahan, juga bukan untuk keren-kerenan. Tetapi mobilitas orang dan barang di seluruh penjuru Tanah Air sangat penting," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peresmian Bandara Maratua dan Bandara APT Pranoto yang dilaksanakan di satu lokasi yaitu di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Kamis.

Ia menegaskan, memang dalam empat tahun terakhir ini Pemerintahannya mengejar munculnya kantong-kantong pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah. 

"Oleh sebab itu pembangunan infrastruktur untuk konektivitas baik berupa bandara, pelabuhan, jalan tol, jalur kereta api penting," katanya.

Menurut Kepala Negara, infrastruktur ini juga bukan untuk urusan ekonomi, tetapi urusan konektivitas dan mempersatukan bangsa dan negara yang sangat besar ini. 

"Bayangkan, 17 ribu pulau, 514 kabupaten dan kota, 34 provinsi bagaimana mempersatukan negara ini kalau tidak ada konektivitas, pelabuhan, bandara, jalan yang sambung menyambung mempersatukan negara sebesar negara kita Indonesia ini," katanya.

Mantan Gubernur DKI itu juga mengatakan pada awal pidatonya bahwa dulu ketika orang berbicara ekonomi Indonesia selalu fokusnya ada di Jawa.

Tapi sekarang menurut dia, orang berbicara ekonomi Indonesia mulai membahas potensi-potensi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang ada di luar Jawa. 

"Dan salah satunya adalah provinsi Kalimantan Timur," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden didampingi sejumlah pejabatnya meresmikan dua bandara di Kaltim yaitu Bandara Maratua dan Bandara APT Pranoto di Samarinda. Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Kaltim Isran Noor, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Mensesneg Pratikno.

Baca juga: BPK bantah berita bocornya dana proyek infrastruktur

Baca juga: Empat Tahun Jokowi-JK: Tekad pemerintah selesaikan target infrastruktur

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018