Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Tanzania menawarkan peluang investasi bagi kalangan swasta dari Indonesia untuk mengembangkan agroindustri di negara tersebut. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Tanzania, Stephen Masati Wasira usai penandatanganan naskah kerjasama bidang pertanian antara RI dengan Tanzania bersama Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Rabu. "Kami mengundang swasta dari Indonesia untuk berinvestasi di negara kami khususnya untuk industri pengolahan pertanian atau agriprosesing," katanya. Menurut dia, Tanzania memiliki komoditas pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produk industri seperti kapas, kopi, kelapa dan teh namun selama ini lebih banyak diperdagangkan dalam bentuk mentahan. Indonesia, tambahnya, telah memiliki pengalaman yang lama dalam pengembangan industri pengolahan produk pertanian sehingga Tanzania mengajak kalangan swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan industri pengolahan. Stephen mengatakan, pemerintah Tanzania akan memberikan sejumlah insentif maupun fasilitas seperti pemotongan pajak untuk menarik investor masuk ke negara tersebut. Sementara itu Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan, Tanzania yang merupakan negara agraris tersebut sangat potensial sebagai pasar tujuan ekspor produk pertanian maupun sarana pertanian dari Indonesia. Salah satu produk pertanian yang layak di pasarkan ke negara tersebut, tambahnya, yakni alat pertanian seperti traktor tangan ataupun mesin bagi industri pengolahan karena hasil pertanian di sana masih diolah secara tradisional. "Deptan pada tahun ini memberikan bantuan alat mesin pertanian berupa traktor tangan bagi petani Tanzania, sekaligus sebagai upaya promosi alat mesin pertanian Indonesia di kawasan Afrika yang merupakan pasar alternatif," katanya. Menyinggung kerjasama pertanian yang dilakukan kedua negara, Anton menyatakan, yakni dalam bidang penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan pertanian. Pemerintah Indonesia melalui Deptan, akan mengirimkan tenaga ahli untuk memberikan pelatihan kepada petani Tanzania serta pertukaran hasil litbang pertanian. Kedatangan Stephen Masato Wasari ke Indonesia selama 4-8 September 2007 merupakan kunjungan balasan Menteri Pertanian Anton Apriyantono ke negara tersebut April 2007 lalu.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007