Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Priyo Budi Santoso membantah tudingan bahwa dalam internal tubuh partai berlambang beringin itu retak setelah ada pernyataan Akbar Tandjung dalam sidang disertasi doktoralnya 1 September lalu. "Kami tidak menganggap bahwa pernyataan Pak Akbar sebagai cerminan keretakan di Golkar," kata Priyo usai penutupan Rakornas Bidang Keagamaan Partai Golkar 2007 di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Rabu. Dalam ujian mempertahankan desertasinya di Universitas Gadjah Mada (UGM), mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan bahwa kepemimpinan Partai Golkar saat ini bermental saudagar. Pascapernyataan Akbar tersebut, Jusuf Kalla menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi saudagar untuk memimpin bangsa. Priyo menjelaskan bahwa perbedaan pandangan di antara senior-senior Partai Golkar merupakan bunga-bunga demokrasi. "Saya menganggap sebagai percik-percik demokrasi di internal partai dan itu, tidak masalah. Kami membenarkan Ketua Umum (Jusuf Kalla), meskipun tidak menyalahkan pandangan Pak Akbar," kata Ketua DPP Partai Golkar ini. Akbar Tandjung memiliki pandangan tersebut, lanjut Priyo, merupakan proses biasa saja, karena kemungkinan Akbar Tandjung masih menyimpan kekecewaan. "Tapi saya masih melihat itu, masih dalam koridor demokrasi dan Partai Golkar tidak akan bereaksi berlebihan," katanya. Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Surya Paloh meminta DPP Partai Golkar memanggil mantan Ketua Umum Akbar Tadjung untuk memberi klarifikasi atas pernyataannya dalam ujian mempertahankan desertasinya di UGM yang memunculkan polemik kader-kader partai. "Sebagai Ketua Dewan Pembina saya instruksikan DPP untuk secepatnya memanggil Akbar Tadjung," kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Surya Paloh di Jakarta, Rabu. Menurut Surya Paloh, partai memiliki kewenangan untuk memanggil mantan ketua Umum Akbar Tandjung tersebut, mengingat hingga saat ini Akbar Tandjung masih tercatat sebagai anggota partai berlambang pohon beringin tersebut. "Akbar Tandjung masih anggota. Apa masih mau jadi anggota?" kata Surya Paloh dengan nada tinggi. "Barangkali Akbar Tandjung lagi sakit perut atau gimana. Yaa nanti kita kasih obatlah," kata Surya Paloh sambil melirik Sekjen DPP Partai Golkar Soemarsono yang berada di sampingnya. Sekjen DPP Partai Golkar Soemarsono mengatakan, untuk pemanggilan Akbar Tandjung tersebut belum diputuskan dan akan dibicarakan dahulu dalam rapat harian DPP. Menurut Soemarsono sebenarnya setiap kader partai sah-sah saja memberikan pernyataan. "Tapi ini tesis, dalam forum ilmiah. Jangan forum ilmiah jadi alat politik atau dipolitisir. Jangan forum akademisi dijadikan alat politik," kata Soemarsosno.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007