Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Tarman Azzam, mengatakan wartawan dan pengurus PWI di semua tingkatan jangan ada yang berprilaku seperti kucing garong. "Perilaku wartawan seperti itu biasanya hanya menunggu dan mencari kesalahan orang lain atau pejabat," kata dia, pada pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) PWI Cabang Lampung, di Bandarlampung, Rabu. Semestinya, katanya, seorang wartawan jika melakukan kritik harus diimbangi dengan solusi atau hak jawab pihak yang dijadikan pemberitaan. Pada arahannya, Tarman menjelaskan agar Konfercab tersebut memilih wartawan murni, sebab jika sebagai tokoh yang memegang jabatan publik, maka sangat riskan. Sebab, derajat semua ketua PWI sama dengan pejabat lainnya. "Kalau ketuanya salah satu pejabat, maka akan tunduk pada pejabat yang lebih tinggi. Ini bahaya," katanya. Selain itu, aturan di PWI menyebutkan pengurus tidak boleh menjadi pengurus partai politik atau organisasi sayap dari parpol. "PWI sebuah organisasi yang tidak menjanjikan kekuasaan, sehingga jangan digiring atau dibawa ke kancah politik. Namun, imbas dari kepengurusan tersebut, bisa saja sosok tertentu muncul sebagai orang yang berkecimpung di kekuasaan," katanya. Tarman juga mengajak seluruh anggota PWI memerangi "money politic" dalam Konfercab. "Jika ada yang memberi uang, ambil saja, namun jangan dipilih. Atau yang lebih baik jangan mengambilnya," kata dia. Pada Kofercab tersebut yang menguat A Rio Teguh dan Noverisman Subing untuk menjabat sebagai ketua periode 2007-2011. Sekitar 450 peserta mengikuti Konfercab yang berlangsung sehari penuh tersebut, 313 di antaranya anggota yang memiliki hak pilih (Kartu buru) anggota biasa PWI setempat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007