Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah pegawai swasta sebanyak 32,43 persen, wiraswasta sebanyak 27,75 persen dan ibu rumah tangga sebanyak 14,35 persen
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI015 yang dilakukan melalui 17 mitra distribusi mencapai Rp23,37 triliun.

Keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Senin, menyatakan penjualan obligasi ritel ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 2,35 kali dari target awal yang disampaikan Rp9,95 triliun.

Penjualan ORI015 ini telah menjangkau 41.306 investor di 34 provinsi Indonesia dengan sebanyak 17.789 diantaranya merupakan investor baru. Dari 17.789 investor baru tersebut, sebanyak 6.148 investor atau 34,56 persen merupakan investor dari generasi milenial dengan usia antara 18-38 tahun.

Meski demikian, jumlah investor dari kelompok "Baby Boomers" usia 54-72 tahun masih mendominasi penjualan obligasi ritel ini yaitu 36,27 persen dari total investor, diikuti kelompok "generasi X" usia 39-53 tahun sebesar 34,52 persen.

Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah pegawai swasta sebanyak 32,43 persen, wiraswasta sebanyak 27,75 persen dan ibu rumah tangga sebanyak 14,35 persen.

Jumlah nominal terbesar pemesanan ORI015 berdasarkan wilayah adalah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta sebesar Rp11,11 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp10,05 triliun dan Indonesia Bagian Tengah dan TImur sebesar Rp2,22 triliun.

Jumlah investor terbesar tercatat berasal dari Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yaitu sebanyak 22.272 investor, DKI Jakarta sebanyak 15.382 investor dan Indonesia bagian Tengah dan Timur sebanyak 3.652 investor.

Dengan profil ini, maka rata-rata volume pemesanan per investor mencapai Rp565,99 juta dengan persentase peningkatan tertinggi berasal dari Indonesia Tengah dan Timur sebesar 210 persen.

Selain itu, volume pemesanan yang dilakukan oleh generasi milenial dan generasi Z ikut mengalami peningkatan hingga 214,42 persen. Melalui penggunaan Nomor Tunggal Identitas Pemodal (SID) untuk ORI015, maka profil investor juga terpetakan dengan baik, sehingga profesi "lainnya" di kolom pemesanan mengalami penurunan sangat signifikan, yakni 81 persen.

Penerbitan ORI015 ini merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel ke-empat yang diterbitkan pemerintah di 2018 setelah penjualan sukuk ritel SR010 serta Saving Bonds Ritel SBR003 dan SBR004.

Total penerbitan dari empat instrumen ritel ini mencapai Rp41,07 triliun dengan rincian SR010 sebesar Rp8,43 triliun, SBR003 sebesar Rp1,92 triliun, SBR004 sebesar Rp7,32 triliun dan ORI015 sebesar Rp23,37 triliun.

Baca juga: Tarik investor domestik, Pemerintah tawarkan obligasi ORI015

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018