Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia, Kamis ( 6/9) di Jakarta, menyepakati delapan kerjasama dwipihak demi meningkatkan hubungan kedua negara. Penandatanganan kesepakatan yang dilakukan sejumlah perwakilan dari kedua negara dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, dengan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kedelapan kesepakatan kerjasama adalah, pertama, kerjasama antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan Rusia dalam hal audit yang ditandatangani Ketua BPK, Anwar Nasution, dan timpalannya dari Rusia, S.V. Stephasin. Kedua adalah kerjasama di bidang pengurangan dampak negatif pada lingkungan yang ditandatangani Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dan timpalannya dari Rusia, K.B. Pulikopsky. Ketiga adalah nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara di bidang olahraga dan latihan fisik yang ditandatangani Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Adhyaksa Dault, dan timpalannya dari Rusia, V.A. Fetisov. Keempat adalah kesepakatan di bidang pemajuan dan perlindungan investasi di Indonesia yang ditandatangani oleh Ketua BKPM, Mohammad Lutfi, dan dari Rusia, V.G Savalyev. Kelima adalah nota kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang upaya mengatasi terorisme yang ditandatangani Dirjen Amerika dan Eropa Deplu, Eddi Hariyadi, dan timpalannya dari Rusia, A.Losyukov. Keenam adalah kesepakatan di bidang perpanjangan pinjaman negara kepada pemerintah RI yang ditandatangani Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto dan timpalannya dari Rusia, A.A. Storchak. Ketujuh adalah kerjasama kebudayaan dan sinematografi periode 2008-2010 yang ditandatangani Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, dan Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov. Sedangkan terakhir adalah kerjasama di bidang prosedur teknis penempatan dan pengelolaan anggaran kredit negara yang ditandatangani Dirjen Pengelolaan Hutang Depkeu, Rahmat Waluyanto, dan timpalannya dari Rusia, A.A. Storchak. Presiden Putin tiba di Jakarta pada Kamis siang bagi kunjungan kenegaraan singkat sekitar 10 jam di Indonesia, sebelum bertolak menuju Sydney, Australia, guna mengikuti KTT APEC. (*)

Copyright © ANTARA 2007