Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi reformasi Djoko Susilo mengatakan, pemerintah Indonesia harus lebih tegas menuntut pemerintah Malaysia agar tidak lagi menggunakan kata "indon" dalam media massa mereka. "Penggunaan kata `indon` itu amat menyinggung dan merendahkan bangsa Indonesia, dan di sini peran media amat besar dalam mempopulerkan kata-kata itu," kata Djoko Susilo seusai diskusi bertema "Menimbang Hubungan Indonesia-Malaysia" di CDCC (Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisation) Jakarta, Kamis. Jika kata "indon" tersebut masih digunakan, katanya, bisa dipastikan hubungan Indonesia-Malaysia tidak akan semakin membaik. "Kondisi pers Malaysia dan Indonesia amat berbeda. Di Malaysia kondisinya tidak sebebas Indonesia, sehingga jika pemerintahnya sudah menginstruksikan agar istilah itu tidak digunakan lagi maka tentu akan dilakukan oleh pers mereka," ujar dia. Penggunaan kata indon itu, ujarnya, seperti menjadikan masyarakat Indonesia seperti barang saja. "Hal itu bisa disamakan jika masyarakat kulit hitam di Amerika dipanggil `niger` tentu mereka akan tersinggung sekali," ujarnya. Selain itu, lanjutnya, pemerintah Indonesia harus lebih tegas menuntut pemerintah Malaysia untuk segera menyelesaikan berbagai kasus kekerasan terhadap para TKI yang sampai sekarang belum tuntas. "Tampaknya pemerintah Malaysia bereaksi amat lambat ketika menghadapi kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa bangsa lain," kata dia. Seperti kasus Nirmala Bonat, ujarnya, yang sudah hampir tiga tahun kasusnya belum selesai juga. "Saya juga melihat ada masalah institusional pada Kepolisian Malaysia, seperti misalnya kekerasan yang sudah melembaga. Dan ini sepertinya juga dihadapi oleh Indonesia," katanya. Djoko berharap insiden yang terjadi pada Donald Colopita menjadi titik balik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di antara dua negara. "Pemutusan hubungan diplomatik bukan hal yang rasional untuk dilakukan. Yang harus dilakukan adalah menyelesaikan masalah ini secara diplomatik, misalnya mengirim nota diplomatik atau pendekatan secara lebih personal," kata dia. Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, tambah dia, sebaiknya dapat lebih intensif berhubungan dengan parlemen Indonesia untuk berdiskusi dalam rangka memperbaiki hubungan Indonesia-Malaysia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007