Ssaya mendukung penuh dan mendorong penyelesaian rancangan nota kesepahaman (MoU) di bidang Bahasa Indonesia antara Australia Selatan dan Indonesia. Saya menantikan untuk menandatangani MoU tersebut dengan mitra saya dari Indonesia
Oleh Libertina Widyamurti Ambari

Jakarta. 1/11 (ANTARA News) - Konsulat Jenderal RI di Sydney dan Kementerian Pendidikan Australia akan meningkatkan kerja sama yang lebih kuat, terutama di bidang pengajaran Bahasa Indonesia bagi siswa sekolah di negara bagian negeri "Kanguru" tersebut, demikian pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Kerja sama di bidang tersebut merupakan fokus pembahasan dalam pertemuan antara Menteri Pendidikan Australia Selatan, John Gardner dan Konsul Jenderal RI di Sydney Heru Subolo didampingi oleh Konsul Hermanus Dimara pada Rabu (31/10).

"Kedua pemimpin kita telah meningkatkan kemitraan Indonesia dan Australia dari strategis ke kemitraan strategis komprehensif. Tingkat kemitraan yang baru ini menghasilkan peluang-peluang kerja sama yang lebih banyak, dan pada saat yang bersamaan mendorong kita untuk menggagas area kerja sama yang baru," kata Subolo.

Menurut dia, salah satu bidang yang penting untuk dikerjasamakan antara kedua negara adalah pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah negeri di Australia Selatan.

Konjen menekankan bahwa bahasa berperan penting dalam mempererat hubungan masyarakat yang berasal dari bangsa, budaya dan latar belakang yang berbeda.

Baca juga: Badan Bahasa: jangan rendah diri gunakan Bahasa Indonesia
Baca juga: Kursus Bahasa Indonesia diminati di Arab Saudi


Berkaiatan dengan hubungan antara Indonesia dan Australia, khususnya Australia Selatan, pengajaran Bahasa Indonesia akan memperkuat hubungan masyarakat di kedua wilayah tersebut. Apalagi kini Provinsi Jawa Barat dan negara bagian Australia Selatan telah menjalin hubungan dalam kerangnka kerja sama Provinsi-Negara Bagian Kembar.

"Saya sangat setuju bahwa bahasa merupakan sebuah instrumen penting dalam merekatkan kedua masyarakat kita. Lebih dari itu, mempelajari bahasa lain akan memperluas wawasan dan cakrawala berpikir para siswa mengenai negara-negara lain," kata Menteri Gardner.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Australia Selatan telah menetapkan kebijakan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran bahasa asing, termasuk Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.

"Terkait hal ini, saya mendukung penuh dan mendorong penyelesaian rancangan nota kesepahaman (MoU) di bidang Bahasa Indonesia antara Australia Selatan dan Indonesia. Saya menantikan untuk menandatangani MoU tersebut dengan mitra saya dari Indonesia," kata Menteri Gardner.

Rancangan MoU yang tengah diselesaikan tersebut akan memformalkan kerja sama Indonesia dan Australia Selatan di bidang Bahasa Indonesia dan turut mendukung promosi pengajaran dan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah negeri di negara bagian itu.
 
Data dari Pemerintah Australia Selatan menunjukkan sekitar 84 sekolah negeri di Australia Selatan yang menawarkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran bagi para siswa.

Pertemuan antara Konsul Jenderal Heru Subolo dan Menteri Pendidikan Australia Selatan, John Gardner tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Konjen ke Adelaide guna menghadiri Festival OzAsia 2018.

Salah satu acara dalam festival tersebut adalah pembukaan "Borak Arts Series" yang akan berlangsung selama tiga hari.

Festival OzAsia adalah festival seni internasional terkemuka di Australia yang melibatkan budaya Asia. Acara tahunan ini digelar selama lebih dari 18 hari pada musim semi ini dengan menampilkan berbagai seni, seperti tari kontemporer, teater, musik, seni visual, film, sastra, makanan, acara keluarga, lokakarya, dan diskusi yang bertemakan Asia masa kini.

Acara diharapkan dapat menarik 190.000 orang selama waktu penyelenggaraannya.

Baca juga: Angklung meriahkan "Harmony Day" di Australia
Baca juga: Morrison, PM Australia yang pernah bikin berang Indonesia
Baca juga: Bazaar Indonesia promosikan hubungan bilateral dengan Australia

Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018