Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini belum memiliki calon yang akan dimajukan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, namun yang jelas PPP akan membangun koalisi strategis dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2009. Demikian dikatakan Ketua Bidang Politik DPP PPP Ahmad Muqowam di Jakarta, Jumat, saat menyampaikan keterangan pers terkait digelarnya Rakornas Bidang Politik PPP di Jakarta, 8-9 September. "PPP akan memelopori pembentukan aliansi strategis antar partai politik peserta pemilu, yang memiliki kesamaan platform perjuangan dengan PPP," kata Muqowam. Dikatakannya, untuk mencapai kepemimpinan yang kuat, persyaratan untuk mengajukan pasangan capres dan cawapres minimal partai politik atau gabungan partai politik memperoleh suara 15 persen. Namun, kata Muqowam, soal capres-cawapres tidak termasuk agenda yang akan dibicarakan dalam Rakornas. Sebab, keputusan soal capres-cawapres akan diambil dalam forum musyawarah kerja nasional (Mukernas) pada 2008. Rakornas, kata Ketua Komisi V DPR RI itu, akan menekankan pembahasan terkait program pemenangan pemilu untuk mencapai target 15 persen suara, menetapkan strategi dan pola kampanye serta menyusun program sukses Pilkada. Pada Pemilu 2004 lalu, katanya, PPP memperoleh 8,18 persen suara. Artinya, untuk memenuhi target 15 persen suara harus disusun program kerja yang tepat. Muqowam mengakui, untuk mencapai target perolehan suara 15 persen bukan persoalan. "Kami sadari bahwa PPP merupakan partai harapan, tapi kami juga sadari bahwa PPP belum memberikan yang terbaik bagi masyarakat," ungkap Muqowam. Oleh karena itu, katanya, salah satu program yang akan dilakukan adalah melakukan perkuatan kader dengan membentuk Kader Penggerak Partai (KPP). Rakornas bidang politik kali ini akan diikuti oleh unsur DPP PPP (Pengurus Harian, Majelis Syariah, Majelis Pakar, Majelis Pertimbangan, Pimpinan Departemen dan Lembaga) serta organisasi sayap PPP (GMPI, GPK, AMK, WPP) dan DPW PPP seluruh Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007