Bagdad (ANTARA News) - Tujuh tentara Amerika Serikat (AS) tewas di Irak, termasuk empat di propinsi Anbar, Irak barat, tempat capaian keamanan diangkat pekan ini oleh Presiden AS, George W. Bush, dalam kunjungan rahasia ke wilayah itu. Tentara AS hari Jumat menyatakan, empat marinir tewas di propinsi gurun luas itu hari Kamis saat melakukan gerakan tempur. Tidak ada rincian tentang salah satu hari paling mematikan bagi tentara itu di Anbar dalam beberapa bulan terahir. Tentara itu juga menyatakan tiga serdadu lain tewas di propinsi Nineveh, Irak utara, akibat ledakan menghantam kendaraan mereka. Kematian itu membuat lebih dari 3.750 tentara AS tewas sejak awal serbuan pimpinan negara adidaya tersebut pada 2003. Delapanbelas tentara AS tewas pada bulan ini. Bush mengunjungi Anbar hari Senin dan menyatakan perbaikan keamanan di sana menjadi contoh bagi tempat lain di Irak. Sejak 2003 hingga tahun lalu, Anbar menjadi daerah jantung perlawanan Arab Sunni dan bagian paling berbahaya di Irak. Panglima AS di Irak, Jenderal David Petraeus, diduga memunculkan keberhasilan menenangkan Anbar saat menyajikan laporan, yang lama ditunggu, di depan Kongres pekan mendatang tentang keputusan Bush mengirim tambahan 30.000 tentara ke Bagdad dan Anbar. Kesaksian Petraeus dan Duta Besar AS, Ryan Crocker, itu sangat penting bagi keputusan Bush mengenai jumlah tentara di depan tuntutan lawan Demokrat dan sejumlah Republikan kawakan untuk mulai menarik tentara dari Irak. Di Sydney, untuk pertemuan pemimpin Asia-Pasifik pekan ini, Bush menyatakan melihat tanda kemajuan di Irak dan membuka kemungkinan pengurangan tentara dari saat ini 168.000 orang. Harian "The New York Times" melaporkan Petraeus memberitahu Bush ingin mempertahankan jumlah besar tentara sampai tahun mendatang, tapi menerima penarikan sekitar 4.000 tentara mulai Januari. Dalam laporannya, Petraeus akan membahas kemungkinan penarikan jauh lebih banyak tentara dalam waktu bulanan sesudah Januari, yang dapat membuat jumlahnya turun sampai sekitar 130.000 orang, kata koran itu mengutip keterangan pejabat, yang membantu menyiapkan kesaksian tersebut. Lebih dari duapertiga dari jumlah orang di dunia berpikir bahwa tentara Amerika Serikat harus ditarik dalam setahun, kata jajak pendapat layanan antarbangsa BBC, yang dilansir hari Jumat. Jajak pendapat Layanana Dunia BBC itu, yang menanyai 23.000 orang di 22 negara, mendapati hanya seperempat dari petanggap berpikir bahwa pasukan asing harus tinggal di Irak sampai keamanan membaik. Hampir duapertiga (61 persen) dari warga Amerika Serikat, yang ditanya, menyatakan berpikir tentaranya harus meninggalkan Irak dalam setahun, dengan 24 persen menyatakan serdadu itu harus segera keluar dari negara terkoyak perang tersebut. Tentara Amerika cedera dalam perang Irak tercatat 27,776 orang. Rakyat Ira tewas diperkirakan antara 70.000 sampai 150.000 orang. Kajian bermasalah Amerika Serikat tahun lalu memperkirakan 655.000 warga Irak akibat terkait perang tersebut. Tentara Irak berjumlah 360,000 orang, sementara biaya perang itu mencapai 450 miliar dolar (sekitar empat biliun rupiah), kata Layanan Penelitian Kongres. Perang Irak berbiaya sekitar 165.8 miliar dolar (lebih kurang 1,4 biliun) dalam tahun anggaran 2007, naik 40 persen dari tahun sebelumnya, atau kira-kira 12 miliar dolar (sekitar 108 triliun rupiah) sebulan, demikian laporan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007