Jakarta (ANTARA News) - Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia alias DVI mengutamakan prinsip ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pemeriksaan tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Operasi DVI bukan mengejar cepat. Sebanyak apapun barang bukti atau sampel yang ada, kondisinya bagaimana, artinya caranya untuk membuat sampel itu untuk muncul DNA-nya itu perlu waktu," kata Wakil Komandan Korban Bencana Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Triawan Marsudi, saat menggelar konferensi pers di RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu.

Ia menyampaikan, prinsip tersebut perlu dilakukan karena identifikasi menyangkut dengan individu.

"Manusia yang hidup saja punya hak azasi, yang meninggal juga begitu, punya hak azasi untuk diakui identitasnya. Jadi ini yang kami harapkan," ujar dia.

Ia menambahkan bahwa tim Korban Bencana Kepolisian Indonesia akan terus menerima temuan jenazah untuk diperiksa DNA nya hingga teridentifikasi.

"Operasi ini akan terus dilakukan, mungkin sampai tidak ada lagi yang bisa kita periksa. Nanti mungkin akan ada waktu, kita akan menyampaikan apapun hasil dari pemeriksaan ini. Ini harus segera disampaikan, supaya tahu karena masing-masing kasus itu tidak bisa disamakan, kondisinya berbeda-beda," tutur dia.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018