Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, bergerak dua arah karena sentimen individu saham lebih mendominasi keputusan jual beli. IHSG ditutup naik tipis 1,771 poin atau 0,08 persen menjadi 2.211,413 setelah bergerak di kisaran tertinggi 2.220,903 (naik 11,261 poin) dan terbawah 2.204,975 (turun 5,672 poin). Sedangkan indeks LQ45 yang terdiri kelompok 45 saham unggulan menguat 0,107 poin atau 0,02 persen ke posisi 461,826 setelah bergerak di kisaran tertinggi 464,914 (naik 3,196 poin) dan terbawah 460,619 (turun 1,1 poin). Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa, mengatakan, pergerakan indeks yang dua arah ini karena dominasi sentimen individu saham. Kenaikan indeks, lanjutnya, lebih didominasi oleh saham pertambangan yang didorong oleh menguatnya harga minyak mentah dunia yang masih di atas 70 dolar AS per barel. Selain itu, kata Krisna, pergerakan indeks BEJ juga mengikuti pergerakan bursa regional yang ditutup mix (bervariasi). "Bursa regional mix, Hangseng (Hongkong) dan Nikkei (Tokyo) ditutup naik, namun Singapura dan Kualalumpur turun, dan kita ikut terpengaruh," tambahnya. Indeks Hangseng Bursa Hongkong naik 80,91 poin menjadi 24.080,60, indeks Nikkei Bursa Jepang naik 142,02 poin menjadi 15.906,99, Indeks Strait Times Bursa Singapura turun 1,85 poin menjadi 1.451,70, Indeks gabungan Kuala Lumpur turun 4,37 poin menjadi 1.286,66. Pada perdagangan Selasa ini, pergerakan saham cukup seimbang, dimana saham yang naik 95, yang turun 85, sedang 64 tidak berubah harganya dan 152 tidak diperdagangkan. Kenaikan indeks didorong saham unggulan, seperti Bumi Resources (BUMI) yang menambah Rp100 ke posisi Rp3.025, Bank BNI (BBNI) terangkat Rp10 ke level Rp1.930 dan Aneka Tambang (ANTM) naik Rp25 ke harga Rp2.350. Namun turunnya saham Telkom (TLKM) Rp100 menjadi Rp10.950 dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp100 ke posisi 10.400 sebagai penahan indeks bergerak dua arah. Volume perdagangan mencapai 3,666 miliar saham dengan nilai Rp2,121 triliun. Posisi investor asing net buy (beli netto) mencapai Rp95,319 miliar. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007