Bangkalan (ANTARA News) - Mariyati (25), salah seorang korban ledakan yang terjadi di Dusun Pajanten, Desa Kelean, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Selasa, dilaporkan meninggal dunia ketika tiba di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bangkalan AKP Sutowo menyatakan bahwa Musi (30) suami Mariyati juga masih dalam keadaan kritis. Ledakan yang terjadi sekira pukul 08.00 WIB itu diduga berasal dari bahan peledak untuk petasan yang disimpan di ruang makan rumah korban. Sutowo menolak memberikan penjelasan secara rinci mengenai sebab-sebab ledakan karena hal itu masih dalam penyelidikan laboratorium forensik kepolisian daerah Jawa Timur. "Yang lebih berhak menjelaskan Polda Jatim," kata dia. Ia mengatakan, suami korban ditetapkan sebagai tersangka pemilik bahan ledakan tersebut dan diancam hukuman 15 sampai 20 tahun penjara menurut undang-undang nomor 12/1951 tentang bahan peledak. Sementara itu, rumah Mariyati dan Musi porak-poranda dan dipasangi garis polisi. Rumah tersebut terdiri atas satu bangunan utama berdinding tembok berukuran sekitar 6X16 meter dan bangunan kecil berukuran 5x5 meter di sebelahnya yang berdinding kayu. Dampak ledakan menyebabkan dinding bangunan utama yang berhimpitan dengan bangunan kecil itu mengalami kerusakan terparah. Dinding tembok kamar tersebut rontok, sedangkan keramik di dinding kamar lain terlepas. Kamar dengan keadaan paling parah itulah yang diduga merupakan tempat meracik petasan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007